BALIKPAPAN – Warga Kelurahan Gunung Samarinda Baru, digegerkan dengan penemuan jenazah wanita di dalam sebuah kafe di kawasan Kelurahan Gunung Samarinda Baru, Balikpapan Utara, Kota Balikpapan.
Korban yang merupakan penjaga kafe itu diduga tewas dibunuh, Selasa 24 Desember 2024, sekitar pukul 19.30 WITA.
“Tadi ada laporan penemuan jenazah di salah satu kedai di mana yang meninggal ini adalah salah satu karyawan kafe tersebut,” ucap Ketua RT 31 Kelurahan Gunung Samarinda Baru, Asdit.
Korban ditemukan tewas di dapur
Korban yang inisial RAL pertama kali ditemukan oleh rekan kerjanya dalam posisi tengkurap di bagian dapur kafe.
“Tadi yang menemukan korban adalah teman kerjanya, pas mau ganti shift kerja,” jelasnya.
Asdit menambahkan, korban merupakan karyawan dari sebuah kafe yang akan beroperasi dalam waktu dekat dan sedang melakukan persiapan launching.
“Kafe ini baru mau beroperasi. Jadi mereka masih siap-siap,” jelasnya.
“Korban seorang wanita, kalau usia sekitar 30-an tahun, statusnya pegawai cafe ini,” jelasnya.
Penyebab kematian dalam penyelidikan
Lurah Gunung Samarinda Baru, Yulita membenarkan adanya penemuan jenazah seorang wanita yang berada di sebuah kafe yang akan mau buka dalam waktu dekat ini.
“Ya benar, kami terima informasi tentang adanya penemuan jenazah seorang wanita di sebuah kafe yang akan mau buka,” jelasnya.
Dikatakannya, penyebab kematian korban sendiri masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Hasil olah TKP dan autopsi akan menentukan penyebab kematian korban
Sementara itu, Panit Opsnal Polsek Balikpapan Utara, Ipda Elfra Sitepu mengatakan, penyebab kematian masih dalam penyelidikan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polresta Balikpapan.
“Penyebab kematian masih belum bisa dipastikan, karena saat ini teman-teman dari Inafis Polresta Balikpapan masih melakukan olah TKP, dari hasil olah TKP baru bisa disimpulkan kejadiannya seperti apa,“ jelasnya.
Elfra menambahkan, “Jadi untuk sementara kasus ini adalah sebuah penemuan mayat saja. Dan juga akan dilakukan autopsi terhadap korban.” (***)