BONTANG – Investasi di kota Bontang mencapai angka Rp878,6 milar pada triwulan kedua 2024. Pertumbuhan angka investasi ini terlihat pada pelaku usaha non-UMK (Usaha Mikro dan Kecil).
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Penanaman Modal DPM-PSTSP, Karel mengatakan pada triwulan pertama 2024, total penanaman modal dalam negeri (PMDN) dari pelaku usaha non-UMK tercatat sebesar Rp 567.435.705.438, sementara penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp 102.778.141.779.
“Investasi di Bontang mencerminkan optimisme pelaku usaha meskipun masih ada tantangan,” terangnya.
Memasuki Triwulan kedua, DPM-PSTSP melaporkan peningkatan yang menggembirakan. Realisasi PMDN di periode ini mencapai Rp 311.178.239.864, sementara PMA tercatat sebesar Rp 7.503.719.958.
“Kami melihat adanya kepercayaan yang tumbuh di kalangan investor untuk berinvestasi di Bontang, yang tercermin dari angka-angka ini,” sambungnya.
Hingga saat ini, total investasi di Bontang mencakup PMDN sebesar Rp 878.613.945.322 dan PMA mencapai Rp 110.281.861.757. Data ini menunjukkan bahwa meski berbagai tantangan dihadapi, Bontang tetap menjadi pilihan menarik bagi para investor.
Karel juga memaparkan bahwa Usaha Mikro dan Kecil (UMK) memiliki kontribusi signifikan dalam realisasi investasi. Untuk semester pertama 2024, laporan investasi UMK terbagi menjadi modal tetap dan modal kerja, dengan modal tetap tercatat Rp 1.113.895.186 dan modal kerja sebesar Rp 5.263.251.223.
Dari total pelaku usaha yang melapor ke DPM-PSTSP, sebanyak 200 merupakan pelaku usaha UMK, sementara pelaku usaha non-UMK yang melapor untuk PMDN mencapai 282, dan 11 pelapor untuk PMA. Aktivitas pelaporan ini penting untuk memantau perkembangan investasi di Bontang.
Realisasi investasi dapat dipahami sebagai proses di mana rencana investasi yang telah disetujui diimplementasikan melalui penggunaan modal untuk kegiatan ekonomi, yang meliputi pembangunan infrastruktur, pengadaan alat, dan peningkatan kapasitas produksi.
Semua ini memiliki peran kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan penciptaan lapangan kerja. Karel menegaskan, DPM-PSTSP berkomitmen untuk memberikan dukungan maksimal kepada investor dan pelaku usaha.
“Dengan investasi yang terus meningkat, kami optimis bahwa perekonomian Bontang akan tumbuh pesat dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ungkapnya.
Pentingnya investasi bagi pertumbuhan ekonomi tidak bisa dipandang sebelah mata. Dengan terus berupaya menarik investor dan menyediakan lingkungan yang mendukung, Bontang berpotensi untuk menjadi salah satu daerah unggulan dalam hal investasi di masa mendatang.
Melalui berbagai kebijakan yang pro-investasi, DPM-PSTSP berharap dapat menjaga momentum positif ini dan meningkatkan daya tarik Bontang sebagai tempat berinvestasi.