BONTANG – Polres Bontang menggelar konferensi pers akhir tahun untuk mengungkapkan sejumlah kasus sepanjang tahun 2024, Selasa (31/12/2024).
Pengungkapan kasus tersebut diantaranya narkoba, korupsi, kekerasan seksual dan kriminalitas.
Kapolres Bontang AKBP Alex Frestian Lumban Tobing, mengatakan pengungkapan kasus ini hasil yang ditandatangani oleh pihaknya.
Untuk kasus korupsi, yang paling menyedot perhatian masyarakat adalah terungkapnya tindak pidana korupsi dalam pengadaan fasilitas kesehatan daerah, dengan kerugian negara mencapai RpRp3.770.550.000 miliar.
Di kasus Narkoba, Polres Bontang berhasil menyita 257,66 gram Sabu, dan pengungkapan total 101 kasus Narkoba, dengan barang bukti meliputi Ganja (8 gram), Sabu (1.421,56 gram), dan Ekstasi (1.820 butir).
Sebanyak 130 tersangka telah diamankan, dengan tingkat penyelesaian kasus mencapai 100%.
Sedangkan untuk kasus kekerasan seksual, penanganan kasus pencabulan terhadap dua anak dibawah umur, berhasil dituntaskan di tahun 2024 ini.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Bontang juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat, media, dan seluruh pihak yang telah bekerja sama mendukung program-program positif Polri.
“Pengungkapan ini atas kerjasama kita semua, baik masyarakat dan media, maka kami berterima kasih. Polres Bontang akan terus membangun kepercayaan dan stabilitas di wilayah hukum Kota Bontang,” ujarnya.
Ia juga menyoroti keberhasilan Polres Bontang dalam menjaga keamanan dan ketertiban, selama pelaksanaan Pilkada 2024 lalu. Untuk statistik kriminalitas sepanjang 2024 adalah, dengan rincian tiga kasus terbanyak pencurian di 63 kasus, dimana 27 kasus berhasil diselesaikan.
Kemudian Curamor (pencurian kendaraan bermotor) sebanyak 34 kasus, 10 kasus selesai. Dan kasus penggelapan sebanyak 36 kasus, 5 kasus selesai.
Di bidang lalu lintas, Polres Bontang mencatat adanya 2.320 pelanggaran, dengan 600 pelanggar diberikan tilang, dan 1.720 pelanggar menerima teguran tertulis sebagai bentuk edukasi.
Kecelakaan lalu lintas tercatat 45 kasus dengan rincian korban meninggal dunia ada 80 orang, luka berat ada 33 orang, dan luka ringan sebanyak 22 orang.
Selain itu, ada juga program Ketahanan Pangan dimana Polres Bontang juga berkontribusi pada ketahanan pangan melalui dua program prioritas yaitu Pemanfaatan Potensi Berbasis Lokal (P2B), dan pendampingan pemanfaatan lahan produktif.
Keberhasilan ini merupakan bukti nyata komitmen Polres Bontang dalam menindaklanjuti kasus kriminal secara profesional. Dan di tahun depan, komitmen Polres Bontang untuk terus meningkatkan keamanan dan pelayanan kepada masyarakat.
“Dengan dukungan masyarakat, kami optimis bisa menjaga stabilitas dan ketertiban di Kota Bontang,” tegasnya. (***)