BONTANG – Demisioner BEM IKIP PGRI KALTIM, Firimus Api, mengkritik keras rencana perguruan tinggi untuk turut serta dalam pengelolaan tambang.
Menurutnya, kebijakan ini berpotensi menggeser orientasi utama kampus dari pusat pengembangan ilmu pengetahuan menjadi institusi yang lebih berorientasi pada keuntungan ekonomi.
“Kampus adalah tempat mencetak pemikir kritis, bukan korporasi yang mengejar keuntungan dari sektor tambang,” ujar Firimus.
“Jika universitas dibiarkan mengelola tambang, ini akan menciptakan konflik kepentingan yang membahayakan independensi akademik,” tambahnya.
Firimus juga menyoroti risiko penyalahgunaan wewenang, dampak sosial, dan lingkungan yang dapat timbul dari kebijakan ini.
Ia mendorong pemerintah dan perguruan tinggi untuk mencari sumber pendanaan alternatif yang lebih inovatif dan tidak bertentangan dengan nilai akademik serta keberlanjutan lingkungan.
“Kami tidak akan tinggal diam. Kampus harus tetap menjadi pusat intelektual, bukan pemain di industri ekstraktif,” tegasnya. (***)