BONTANG – Aktivitas investasi di Kota Bontang terus menunjukkan geliat positif.
Sampai di triwulan II tahun 2025, tercatat sebanyak 206 pelaku usaha non-UMK yang melakukan kegiatan usaha di Kota Bontang.

Data tersebut terdiri atas 10 pelaku usaha Penanaman Modal Asing (PMA) dan 196 pelaku usaha Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang, Muhammad Aspiannur menuturkan, bahwa tingginya minat investor berusaha di daerah menjadi bukti bahwa iklim investasi di Bontang ini terus membaik.
“Kami berupaya memberikan kemudahan perizinan dan pelayanan yang cepat agar para pelaku usaha semakin nyaman berinvestasi di Bontang,” ungkapnya, Selasa (28/10/2025).
Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) periode triwulan II, dari 90 pelaku usaha non-UMK yang menyampaikan laporan, sebanyak 82 merupakan PMDN dan 8 pelaku usaha PMA.
Dari laporan tersebut, lanjutnya, tercatat 199 pelaku usaha telah merealisasikan investasinya dengan 1.486 proyek atau kegiatan usaha.
“Penyerapan tenaga kerja Indonesia (TKI) mencapai 712 orang di triwulan kedua ini,” bebernya.
Seluruh tenaga kerja yang terserap tersebut berasal dari investasi PMDN, yang menjadi penopang utama pergerakan ekonomi lokal.
Lanjutnya, sektor industri pengolahan dan jasa masih menjadi primadona bagi investor untuk menanamkan modalnya di Bontang.
“Pemerintah Kota Bontang bersama DPMPTSP terus mendorong agar pelaku usaha melaporkan realisasi investasinya secara berkala melalui sistem OSS dan LKPM online. Hal ini penting untuk memantau pertumbuhan ekonomi daerah secara akurat,” tutupnya. (*/Asri)

















