SAMARINDA – Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kaltim kembali turun pada periode 16-30 November 2025.
Penurunan ini terutama dipicu melemahnya harga crude palm oil (CPO) dan kernel sawit di sebagian besar perusahaan yang menjadi acuan penetapan harga.
Plt. Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Ahmad Muzakkir, menyoroti dampak penurunan ini terhadap petani.
“Saat harga CPO dan kernel turun, otomatis pendapatan petani sawit ikut menurun. Hal ini memang menjadi perhatian serius kami,”katanya, Selasa (2/12/2025).
Harga rata-rata tertimbang tercatat Rp 13.933,75 per kilogram untuk CPO dan Rp 12.091,35 per kilogram untuk kernel, dengan indeks K sebesar 89,14 persen.
Kemudian untuk harga TBS menurut umur pohon yakni 3 tahun Rp 2.866/kg, 4 tahun Rp 3.055/kg, 5 tahun Rp 3.075/kg.
Selanjutnya, 6 tahun Rp 3.108/kg, 7 tahun Rp 3.127/kg, 8 tahun Rp 3.151/kg, 9 tahun Rp 3.218/kg, dan 10 tahun Rp 3.256/kg
Muzakkir menjelaskan, harga ini menjadi acuan bagi petani yang bermitra dengan pabrik kelapa sawit, khususnya kebun plasma.
“Dengan adanya kerja sama ini, petani bisa mendapatkan harga yang lebih stabil dan adil, serta terlindungi dari permainan tengkulak. Berharap kesejahteraan kelompok tani sawit bisa meningkat melalui sistem kemitraan ini,” pungkasnya. (*/Ayb)
















