BONTANG — Pemerintah Kota Bontang melalui Tim Pembina Kota Sehat yang terdiri dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Kesehatan Kota Bontang menggelar rapat koordinasi persiapan Penilaian Kabupaten/Kota Sehat (KKS) tahun 2025, Sabtu (26/04/2025) lalu.
Rapat bertempat di Ruang Rapat Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Kota Bontang.
Rapat ini dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, dan dihadiri oleh Ketua Tim Pembina Kota Sehat (Kepala Bappeda) dan sejumlah instansi terkait.
Dalam kesempatan tersebut, dibahas Petunjuk Teknis Penilaian Kabupaten/Kota Sehat yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI.
Penilaian tahun 2025 akan mengutamakan pemerintah daerah yang telah melaporkan penyelenggaraan KKS selama dua tahun berturut-turut (2023 dan 2024) dan memenuhi persyaratan administrasi serta capaian indikator.
Penghargaan Swasti Saba tahun 2025 terbagi dalam beberapa kategori:
Swasti Saba Padapa: Kelembagaan terbentuk, minimal 80% desa/kelurahan ODF (Open Defecation Free), dan capaian indikator 71%-80%.
Swasti Saba Wiwerda: Kelembagaan terbentuk, minimal 90% desa/kelurahan ODF, dan capaian indikator 81%-90%.
Swasti Saba Wistara: Kelembagaan terbentuk, 100% desa/kelurahan ODF, dan capaian indikator minimal 91%.
Swasti Saba Wistara Paripurna: Bagi daerah yang meraih Swasti Saba Wistara dua kali berturut-turut (2023 dan 2025), dengan tambahan capaian Indeks Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (IP SPM) di enam bidang pelayanan dasar serta inovasi yang berdampak nyata dan telah diadopsi daerah lain.

Pada saat rapat koordinasi, capaian Penilaian Mandiri Kota Bontang yang terinput dalam aplikasi SIPANTAS Kementerian Kesehatan baru mencapai 69% — yakni dari 136 indikator, baru 94 indikator yang terisi.
Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, dalam arahannya menekankan pentingnya komitmen seluruh perangkat daerah untuk melengkapi data yang diperlukan.
“Saya minta seluruh perangkat daerah serius menindaklanjuti kekurangan ini. Target kita jelas, Bontang harus bisa meraih penghargaan Swasti Saba dengan hasil terbaik. Jangan sampai kerja keras kita terganggu hanya karena kelalaian penginputan data,” tegasnya.
Beliau juga menambahkan, “Kota Bontang punya potensi besar. Kolaborasi semua pihak akan jadi kunci keberhasilan kita dalam penilaian tahun ini.”
Sebagai tindak lanjut, seluruh perangkat daerah diberikan tenggat waktu hingga Minggu, 27 April 2025, pukul 20.00 WITA untuk menyelesaikan input data dalam aplikasi SIPANTAS.
Kemudian, pada Minggu malam (27/04/2025) pukul 20.00 WITA, data terakhir menunjukkan capaian input mandiri Kota Bontang telah mencapai 95%, dengan 129 dari 136 indikator telah terisi. Ini menunjukkan progres signifikan berkat kerja sama seluruh perangkat daerah.
Pemerintah Kota Bontang optimistis mampu memenuhi seluruh persyaratan dan berharap dapat meraih penghargaan Swasti Saba pada tahun 2025 dengan hasil yang membanggakan. (**/A)


















