BONTANG – Banjir rob yang terjadi di Kelurahan Bontang Kuala, Selasa (29/4/2025) pagi, sempat menghambat aktivitas warga, termasuk anak-anak yang hendak berangkat ke sekolah.
Selain itu, sejumlah pekerja, baik dari perusahaan maupun dari lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang, juga terdampak akibat tingginya genangan air.
Plt Lurah Bontang Kuala, Taufik, membenarkan adanya keterlambatan aktivitas pagi itu.
Ia mengatakan bahwa ketinggian air pada banjir rob kali ini cukup signifikan hingga menyebabkan kendaraan, terutama sepeda motor, tidak bisa melintas dengan aman.
“Banjir rob memang rutin terjadi, tapi pagi tadi air cukup tinggi. Banyak motor tidak berani lewat karena risiko kerusakan. Bahkan saya bersama Damkar harus menggunakan mobil dinas untuk membantu mengangkut anak-anak sekolah dari terminal,” ujar Taufik saat dikonfirmasi.
Meski demikian, Taufik menegaskan pihak sekolah, khususnya di SD 01 Bontang Kuala, sudah memahami kondisi tersebut sehingga memberikan kelonggaran kepada siswa terkait keterlambatan.
“Kepala sekolah sudah memahami situasi. Tidak ada sanksi bagi siswa yang terlambat karena banjir ini,” jelasnya.
Untuk langkah antisipasi ke depan, pihak kelurahan bersama masyarakat dan RT setempat telah melakukan gotong royong memperbaiki jalur alternatif di sekitar jembatan.
Rencananya, jembatan tersebut juga akan ditinggikan untuk mempermudah akses kendaraan saat banjir rob terjadi.
“Kami sudah kerja bakti bersama aktivis dan RT memperbaiki jalan di samping jembatan. Rencananya jembatan juga akan kami tinggikan agar kendaraan tetap bisa lewat meski air naik,” tambahnya.
Taufik berharap cuaca ke depan membaik dan banjir rob tidak semakin parah sehingga aktivitas warga, khususnya anak-anak sekolah, dapat berjalan lancar. (**/A)