BALIKPAPAN – Warga RT 5 Sepinggan Baru mengeluhkan kondisi Waduk Korpri Blok 2, di Jalan Widya Praja. Waduk tersebut kini tidak terawat.
Sedimentasi pasir terlihat menumpuk. Saluran air di bawah jalan atau gorong-gorong juga tidak dibersihkan.
Surat dari RT sudah dilayangkan sejak dua bulan lalu. Namun, hingga kini belum ada pengerukan.
Semak-semak liar juga dibiarkan tumbuh. Pondasi waduk tertutup dan tidak terlihat.
Azis Rajab, warga setempat, menyampaikan keluhan itu. Ia didampingi kepala lingkungan dan Ketua RT.
Azis menyebut, waduk harus dikeruk secara berkala. Jika tidak, dikhawatirkan akan menyebabkan banjir.
“Kalau dibiarkan, saat hujan deras pasti air meluap ke pemukiman,” ujarnya, Senin (21/7/2025).
Ia juga menyoroti lampu penerangan di sekeliling waduk. Setelah proyek selesai, lampu hanya menyala dua hari.
“Sekarang mati total. Bahaya kalau ada yang jatuh. Apalagi anak-anak sering main malam,” jelasnya.
Masalah lain adalah pagar yang tidak memiliki pondasi. Kondisinya rawan longsor.
“Heran saya. Masak pagar cuma diletakkan di tanah, tidak dipondasi?” ucap Azis.
Pagar itu juga sudah berkarat. Ia menduga, bahan pagar menggunakan besi biasa yang hanya dicat seperti BRC.
Azis menilai, ini bukan kesalahan kontraktor. Tapi lebih pada kelalaian pengawas proyek di Dinas PU.
Warga juga meminta dibuatkan pagar beton. Sebab, waduk sering dijadikan lokasi penambangan pasir oleh oknum.
Mereka juga meminta taman di pinggir waduk didesain ulang. Sebab kondisinya sekarang tidak terawat.
Azis berharap, waduk ini masuk dalam penilaian Adipura. “Jangan hanya tempat lain yang dinilai,” katanya.
Dia juga meminta tim penilai tidak hanya mengikuti rute yang disiapkan.
Terakhir, warga minta DLH lakukan reboisasi di atas Gedung Kesenian. Hal ini untuk mencegah air mengalir langsung ke pemukiman.
“Supaya tidak terjadi longsor lagi,” tutup Azis. (*/Why)


















