BONTANG – Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Bontang masih tergolong tinggi.
Polres Bontang mencatat 33 kasus, sementara Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3AKB) menerima 64 laporan hingga 14 September 2025.
Untuk menekan angka tersebut, DP3AKB mengaktifkan program Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).
Layanan ini memberikan edukasi, konsultasi, dan konseling gratis bagi masyarakat.
“Puspaga kami dorong jadi tempat belajar keluarga. Mulai dari cara mengasuh anak, menyelesaikan konflik, hingga melindungi anak dari kekerasan,” ujar Krisy Hutabarat, Penata Kelola Pemberdayaan Perempuan dan Anak DP3AKB Bontang, Senin 15 September 2025.
Namun, Krisy mengakui ada kendala dalam pelaksanaan. Keterbatasan SDM membuat layanan hanya menerima aduan via WhatsApp di nomor 08115420213.
“Kami belum bisa buka layanan tatap muka setiap hari. Tapi kami tetap pantau laporan yang masuk,” tambahnya.
DP3AKB juga mendorong orang tua lebih terbuka menyampaikan masalah keluarga. Peran aktif dari rumah dianggap penting untuk mencegah kekerasan sejak dini.
“Orang tua harus jadi pelindung pertama bagi anak. Jangan menunggu parah baru melapor,” tegasnya. (*/Maldini)