BONTANG – Ketua DPRD Kota Bontang, Andi Faisal, menyoroti kurangnya kehadiran pimpinan perusahaan dalam rapat pembentukan Tim Liga 3, di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota, Senin, 20 Oktober 2025.

Dalam pertemuan tersebut, hanya beberapa perusahaan yang hadir. Bahkan yang datang pun bukan dari kalangan pengambil keputusan.
“Kalau yang dikirim bukan pihak yang bisa memutuskan, kita jadi kesulitan mengambil langkah,” ujarnya.
Menurutnya, rapat ini seharusnya sudah bisa menghasilkan keputusan awal. Apakah perusahaan bersedia atau belum mendukung pembentukan tim.
Jika belum memungkinkan tahun ini, ia menyarankan agar rencana ini dilanjutkan tahun depan.
Anggaran yang dibutuhkan untuk membentuk tim sepak bola profesional ini mencapai sekitar Rp7 miliar.
Dia menegaskan pentingnya komitmen dari perusahaan agar rencana tidak sekadar wacana.
“Tanpa kejelasan dari awal, kita tidak bisa menyusun langkah konkret,”tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa pembinaan tim bisa dibiayai dari APBD, namun proses pembelian atau akuisisi tim tidak dapat menggunakan anggaran pemerintah.
Karena itu, pemerintah daerah menggandeng sektor industri melalui skema Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
“Kalau sudah bicara akuisisi, peran swasta sangat dibutuhkan,” tandasnya.
Untuk itu, dia berharap perusahaan tidak hanya hadir, tapi juga memberi kontribusi nyata untuk kemajuan sepak bola Bontang.
“Perusahan dan Pemkot harus memberikan kontribusi untuk kemajuan sepak bola,” pungkasnya. (*/Ayb)