BONTANG – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang tengah menyiapkan program inovatif bertajuk SI KUMBANG atau Strategi Kemitraan antara Usaha Besar dengan Koperasi Merah Putih untuk Pengembangan UMKM.
Program ini dirancang untuk memperkuat posisi pelaku usaha kecil agar terlibat langsung dalam rantai pasok industri besar di daerah.
Kepala DPMPTSP Bontang, Muhammad Aspiannur, menjelaskan, selama ini kontribusi UMKM terhadap perekonomian kota belum maksimal.
Salah satu penyebabnya adalah, minimnya pola kemitraan yang berkelanjutan antara pelaku usaha kecil dan perusahaan besar.
“Selama ini, arus investasi di Bontang cukup besar, tapi UMKM sering kali hanya menjadi penonton. Melalui SI KUMBANG, kami ingin mereka ikut terlibat dalam rantai nilai ekonomi,” ujar Aspiannur, Jumat (8/11/2025).
Dalam skema SI KUMBANG, Koperasi Merah Putih akan berperan sebagai penghubung antara kebutuhan industri besar dan kapasitas produksi UMKM lokal.
Dengan pola ini, nilai ekonomi di sektor industri diharapkan dapat terserap lebih luas oleh masyarakat.
Program tersebut dirancang dalam tiga tahap, persiapan pola kemitraan selama dua bulan, penyusunan dasar hukum berupa Peraturan Wali Kota dalam enam hingga dua belas bulan, dan pembentukan ekosistem ekonomi inklusif dalam dua tahun ke depan.
Aspiannur menekankan pentingnya regulasi agar kemitraan ini tidak hanya berhenti sebagai wacana.
“Kita ingin dampaknya nyata, pasar bergerak, UMKM naik kelas, dan peluang kerja terbuka,” terangnya.
Ia menambahkan, SI KUMBANG selaras dengan Asta Cita Presiden dan visi Bontang Berbenah, yang menekankan kolaborasi antara industri besar, koperasi, dan UMKM demi pertumbuhan ekonomi berkeadilan.
“Intinya sederhana, industri besar kuat, UMKM juga harus tumbuh. Ekonomi baru bisa sehat kalau tumbuh bersama,” jelas Aspiannur. (*/Asri)


















