SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur kembali menegaskan bahwa penyediaan infrastruktur dasar masih menjadi pekerjaan besar yang harus segera dituntaskan.
Bupati Kutim, H. Ardiansyah Sulaiman, menyampaikan bahwa hingga kini masyarakat masih merasakan berbagai kendala terutama terkait akses jalan, jembatan, serta infrastruktur digital.
Menurut Ardiansyah, persoalan tersebut terutama dirasakan oleh warga di wilayah kecamatan yang jauh dari pusat kota.
“Kita masih menghadapi berbagai tantangan seperti jalan, jembatan, dan infrastruktur digital. Ini permasalahan yang masih dirasakan masyarakat kita di pelosok kecamatan,” ujarnya.
Tantangan yang dihadapi tidak hanya terjadi di wilayah pedalaman. Di kawasan perkotaan, sejumlah infrastruktur lingkungan seperti jalan permukiman dan sistem drainase juga dinilai belum optimal.
Kondisi ini menjadi faktor utama masih terjadinya genangan hingga banjir di beberapa titik saat musim hujan.
Sebagai upaya percepatan pembangunan, pemerintah daerah terus mendorong pelaksanaan proyek melalui skema multiyears, terutama untuk sektor jalan dan jembatan.
Untuk sektor digital, Pemkab Kutim telah meluncurkan program Internet Desa guna memperluas akses informasi serta mengurangi kesenjangan digital, meski pelaksanaannya belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat.
Selain itu, Ardiansyah juga menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar lain seperti air bersih dan listrik. Ia memberikan apresiasi kepada PT PLN (Persero) atas komitmennya dalam memperluas jaringan listrik selama empat tahun terakhir.
Pemerintah daerah juga terus menggulirkan program bantuan Rp250 juta untuk setiap Rukun Tetangga (RT) yang difokuskan pada pembangunan jalan lingkungan dan perbaikan drainase skala kecil.
Di sisi lain, Pemkab Kutim turut memprioritaskan upaya penurunan angka stunting serta peningkatan ekonomi masyarakat melalui berbagai program strategis. (ADV)


















