SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengambil langkah strategis dengan mengalihkan sebagian anggaran dari kegiatan seremonial dan hiburan menuju pembangunan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi, menyebut kebijakan ini sebagai upaya untuk memaksimalkan manfaat setiap rupiah anggaran bagi kesejahteraan masyarakat.
Mahyunadi menjelaskan efisiensi anggaran bukan berarti mengurangi pembangunan, melainkan mengutamakan program yang memberikan dampak nyata.
“Kita kurangi kegiatan euforia yang hanya bersifat formalitas. Dana yang ada akan lebih banyak diarahkan ke pembangunan infrastruktur yang langsung dirasakan masyarakat,” ujarnya, Senin 17 November 2025.
Fokus utama dari kebijakan ini adalah memperkuat fondasi ekonomi daerah melalui infrastruktur dasar.
Menurut Mahyunadi, akses jalan yang memadai, jaringan listrik yang stabil, serta distribusi air bersih yang merata, akan membuka peluang usaha lebih luas dan menurunkan biaya logistik bagi pelaku usaha lokal.
“Kalau fondasi infrastruktur kuat, sektor lain seperti pertanian, industri, dan pariwisata otomatis terdorong berkembang,” tambahnya.
Mahyunadi menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak. Tidak hanya jajaran eksekutif, DPRD hingga masyarakat diajak bersama-sama memastikan anggaran dimanfaatkan secara efektif.
Dengan cara ini, Kutim berharap pembangunan dapat berjalan berkesinambungan, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, dan berkontribusi pada target nasional.
Kebijakan efisiensi anggaran ini sekaligus menjadi tanda bahwa Kutim berkomitmen mengelola sumber daya publik dengan bijak.
“Hanya menyeimbangkan kebutuhan pembangunan dengan efektivitas pengeluaran, serta menempatkan infrastruktur sebagai motor utama penggerak perekonomian daerah,” pungkasnya. (ADV)


















