SANGATTA – Upaya peningkatan pelayanan kesejahteraan sosial terus digenjot Pemerintah Kabupaten Kutai Timur.
Dinas Sosial (Dinsos) Kutim kini tengah memaksimalkan keberadaan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) agar penanganan persoalan sosial maupun kebencanaan bisa menjangkau hingga tingkat paling bawah, mulai desa hingga kecamatan.
Kepala Dinsos Kutim, Ernata Hadi Sujito, mengatakan PSM menjadi garda terdepan dalam berbagai persoalan sosial di lingkungan desa.
Mereka bertugas melakukan pendataan warga rentan, pendampingan, hingga penanganan awal jika terjadi masalah sosial.
“Setiap desa sudah memiliki satu PSM yang berperan sebagai penghubung antara masyarakat dan pemerintah. Mereka yang pertama kali mengetahui situasi di lapangan,” terang Ernata belum lama ini.
Selain PSM, Dinsos juga memperkuat keberadaan Tagana sebagai relawan kebencanaan.
Menurut Ernata, jumlah relawan di setiap kecamatan disesuaikan dengan tingkat kerawanan wilayah.
Di daerah rawan seperti Tanah Hulu, jumlah Tagana ditambah menjadi dua orang untuk memastikan respons awal terhadap bencana bisa dilakukan dengan cepat.
“Wilayah yang punya potensi bencana lebih tinggi tentu membutuhkan tenaga lebih. Dengan penambahan relawan, kami berharap mitigasinya bisa lebih optimal,” jelasnya.
Sementara itu, di Sangatta Utara dan Sangatta Selatan yang memiliki mobilitas sosial tinggi serta jumlah penduduk besar, jumlah Tagana kini tercatat lebih dari 50 orang.
Langkah tersebut dilakukan untuk memperkuat kesiapsiagaan ketika terjadi musibah di kawasan padat penduduk.
Ernata menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus menambah dan memperkuat sumber daya sosial sesuai kebutuhan lapangan.
Harapannya, layanan sosial bisa lebih cepat, tepat sasaran, dan merata di seluruh wilayah Kutim.
“Kami ingin jaringan sosial ini benar-benar bekerja efektif, baik saat kondisi normal maupun dalam keadaan darurat. Tujuannya supaya masyarakat merasa terlindungi,” ujarnya. (ADV)


















