SANGATTA – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Timur mengingatkan para pelaku industri, khususnya perajin batik dan produk tekstil lokal, untuk lebih cermat dalam memilih bahan baku yang sesuai dengan karakteristik iklim tropis di daerah tersebut.
Kepala Disperindag Kutim, Nora Ramadani, mengatakan pengadaan bahan baku selama ini memang dilakukan langsung oleh para pelaku usaha karena sifat industri yang business to business (B2B). Namun, pihaknya tetap memberikan masukan agar produk yang dihasilkan nyaman digunakan masyarakat.
“Kalau bahan baku itu biasanya mereka yang urus sendiri karena sifatnya B2B. Misalnya pembatik, ya bahan bakunya sudah mereka tentukan,” ujar Nora saat ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini.
Meski begitu, Nora menegaskan Disperindag tidak tinggal diam. Pihaknya rutin mengingatkan agar pelaku usaha tidak salah memilih bahan yang justru terasa panas atau kurang nyaman dipakai di daerah beriklim tropis seperti Kutai Timur.
“Kita selalu ingatkan, pilih bahan yang nyaman dipakai. Kutai Timur kan tropis, jadi jangan sampai pakai bahan yang panas,” tegasnya.
Ia menambahkan, pemerintah daerah hanya berperan memberikan saran sementara keputusan penuh tetap berada di tangan pelaku usaha.
Hal ini sejalan dengan prinsip kemandirian industri swasta yang menjadi fokus pembinaan Disperindag.
“Kita hanya memberi pertimbangan. Pemilihan bahan tetap keputusan mereka. Karena usaha mereka ini swasta murni,” jelasnya.
Melalui pendekatan tersebut, Disperindag Kutim berharap produk kerajinan lokal semakin berkualitas, nyaman dipakai, dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas tanpa meninggalkan ciri khas daerah.
“Kita inginkan produk lokal itu harus bersaing,” tutupnya. (ADV)


















