BONTANG – Rencana pembangunan pabrik sabun berbasis turunan minyak kelapa sawit (CPO) di Kota Bontang mulai memasuki tahap pengawalan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bontang.
Pemerintah daerah melihat, proyek yang digarap PT Energi Unggul Persada (EUP) ini sebagai peluang strategis untuk memperluas sektor industri sekaligus memperkuat perekonomian daerah.
Tak hanya berfokus pada urusan administrasi, DPMPTSP juga turun langsung ke lapangan untuk meninjau kesiapan perusahaan.
Langkah ini dilakukan, sebagai bagian dari evaluasi awal sebelum proses pembangunan pabrik dimulai.
Dari hasil peninjauan tersebut, pemerintah menilai rencana hilirisasi CPO menjadi produk sabun memiliki prospek jangka panjang bagi pertumbuhan ekonomi lokal.
Kepala DPMPTSP Bontang, Muhammad Aspiannur menuturkan, bahwa proyek ini memberikan nilai lebih bukan hanya karena menghasilkan produk turunan CPO, tetapi juga karena berpotensi menciptakan lapangan kerja dan menumbuhkan aktivitas industri baru di kawasan Bontang Lestari.
“Investasi seperti ini bukan hanya menambah nilai produk, tapi juga membuka peluang kerja baru dan memperkuat struktur industri daerah,” ujarnya, Selasa 18 November 2025
Aspiannur menambahkan, pemantauan lapangan penting dilakukan agar kesiapan perusahaan tetap sejalan dengan ketentuan yang berlaku.
Pemerintah ingin setiap langkah investasi berjalan tertib, terarah, dan tidak membentur aturan perencanaan wilayah.
Upaya percepatan ini juga mengikuti arah kebijakan pusat yang mendorong hilirisasi industri.
DPMPTSP Bontang memastikan proses perizinan dilakukan secara transparan dan efisien, sehingga investor dapat melangkah tanpa hambatan teknis.
“Kami berharap pabrik sabun ini menjadi contoh bagaimana sinergi pemerintah dan investor bisa menghasilkan manfaat bagi masyarakat dan pembangunan daerah,” jelasnya. (*/Asri)


















