BONTANG – Tim Satgas Pengendalian Harga Beras Bontang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah agen dan distributor, Rabu, 22 Oktober 2025.

Petugas menyebut harga beras medium masih sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) nasional.
“Harga beras medium aman, masih ikut HET,” kata Ipda Mashudi, Kanit II Tipiter Satreskrim Polres Bontang.
Namun, berbeda dengan beras premium. Harga jenis ini tercatat lebih tinggi dari HET.
Mashudi menjelaskan, sidak dilakukan untuk mencari tahu penyebab lonjakan harga tersebut.
“Ada banyak faktor. Bisa dari pabriknya, pedagang, atau biaya kirim,” ujarnya.
Setelah faktor penyebab diketahui, tim akan melapor ke atasan untuk mencari solusi.
“Kami upayakan agar harga bisa turun. Tapi tetap harus realistis,” tambahnya.
Salah satu opsi yang disiapkan adalah subsidi. Bisa diberikan untuk ongkos kirim atau langsung ke produsen.
Mashudi mengingatkan, Kalimantan Timur bukan daerah penghasil beras.
“Stoknya dari luar. Biasanya dikirim dari Jawa atau Sulawesi,” jelasnya.
Dalam sidak di Pasar Taman Rawa Indah, ditemukan harga jual beras premium mencapai Rp 15.800 per kilogram.
Ongkos kirim dari Jawa ditaksir Rp 1.100 per kilogram.
Dengan demikian, totalnya sudah tembus Rp 16.900. Itu pun belum termasuk margin keuntungan penjual.
“Kalau segitu, tidak mungkin dijual sesuai HET,” tutupnya. (*/Maldini)



















