SAMARINDA – Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kalimantan Timur kembali mengalami penurunan pada periode 1-15 Juli 2025.
Ini merupakan penurunan lanjutan setelah tren serupa juga tercatat pada Juni lalu.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Timur, Andi M. Siddik, menyebutkan bahwa penyebab utama turunnya harga TBS kali ini adalah melemahnya harga crude palm oil (CPO) dan inti sawit (kernel) di hampir seluruh perusahaan yang menjadi acuan dalam penetapan harga.
“Penurunan harga CPO dan kernel ini secara langsung memengaruhi nilai TBS yang diterima oleh para petani sawit di Kaltim,” ujar Andi dalam keterangan tertulis yang diterima pada Sabtu (19/7/2025).
Rata-rata harga tertimbang CPO pada periode tersebut tercatat sebesar Rp 13.042,35 per kilogram, sedangkan harga kernel berada di angka Rp 10.205,01 per kilogram.
Sementara itu, indeks K parameter pengali harga TBS ditetapkan sebesar 89,09 persen.
Berikut rincian harga TBS berdasarkan umur tanaman kelapa sawit:
Umur 3 tahun Rp 2.638,00/kg, 4 tahun Rp 2.813,14/kg, 5 tahun Rp 2.840,27/kg, 6 tahun Rp 2.860,78/kg.
Kemudian, umur 7 Rp 2.878,10/kg, 8 Rp 2.899,68/kg, 9 Rp 2.960,85/kg dan umur10 tahun Rp 2.995,61/kg
Andi menjelaskan bahwa harga-harga tersebut berlaku sebagai acuan bagi petani kelapa sawit yang telah menjalin kemitraan dengan perusahaan pemilik pabrik kelapa sawit (PKS), terutama bagi kebun plasma.
Dia juga menekankan pentingnya kemitraan antara kelompok tani dan pabrik sebagai upaya menjaga stabilitas harga yang adil dan mencegah praktik permainan harga oleh tengkulak.
“Lewat kemitraan ini, kita harapkan kesejahteraan petani sawit di Kaltim bisa terus meningkat,” pungkasnya. (*/Red)