BONTANG – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Kota Bontang mencatat, sektor industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi menjadi penyumbang tertinggi dalam realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada triwulan III tahun 2025.
Sektor ini mendominasi dengan kontribusi sebesar 93,20 persen dari total investasi yang direalisasikan.
Kepala DPMPTSP Bontang, Muhammad Aspiannur, mengatakan, dominasi sektor industri kimia tidak terlepas dari kuatnya basis industri pengolahan di Kota Bontang yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian daerah.
“Industri kimia dasar masih menjadi penopang utama investasi di Bontang. Aktivitas sektor ini terus berjalan stabil dan memberi dampak besar terhadap penyerapan tenaga kerja,” ujarnya, Senin (3/11/2035).
Posisi kedua ditempati sektor transportasi, gudang, dan komunikasi dengan persentase 2,51 persen. Disusul sektor jasa lainnya sebesar 1,78 persen, kemudian sektor perdagangan dan reparasi dengan kontribusi 1,36 persen.
Sementara sektor industri logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya berada di posisi terakhir dengan persentase 0,55 persen.
Aspiannur menyebut, lima sektor ini menjadi cerminan arah investasi di Kota Taman yang masih bertumpu pada kegiatan industri dan jasa pendukungnya.
Ia menegaskan, pemerintah daerah terus mendorong diversifikasi sektor investasi agar ekonomi Bontang tidak hanya bergantung pada industri kimia.
“Ke depan kami ingin sektor lain juga tumbuh, seperti pariwisata, perdagangan, dan ekonomi kreatif. Pemerintah terus berupaya memperluas peluang investasi di berbagai bidang,” katanya.
Untuk diketahui, realisasi investasi triwulan ketiga tahun 2035 mencapai Rp 821 miliar atau sekitar 75,85 persen dari target tahunan. Pemerintah optimistis target akhir tahun dapat tercapai dengan dukungan sektor industri yang tetap produktif. (*/Asri)


















