SANGATTA – Masa depan industri Kabupaten Kutai Timur sedang menuju arah yang sangat menjanjikan.
Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, yang didampingi oleh Wakil Bupati Mahyunadi, menyampaikan optimisme yang besar terhadap prospek ekonomi daerah, yang didorong oleh masuknya investasi-investasi berskala besar di sektor industri.
Pemerintah daerah menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah memfasilitasi dan mempercepat realisasi dua proyek investasi strategis yang diharapkan menjadi lokomotif perekonomian.
“Salah satunya kawasan industri kimia di Bengalon yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Kita tinggal menunggu realisasi investasi triliunan rupiah ini beroperasi,” ujarnya.
Pernyataan itu sekaligus menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Proyek yang dimaksud adalah Batuta Chemical Industrial Park (BCIP) di Bengalon, sebuah kawasan yang direncanakan menjadi pusat industri kimia terpadu pertama di Asia Tenggara dengan fokus utama pada hilirisasi batubara.
Skala proyek ini sangat besar, mencakup pembangunan pabrik gasifikasi batubara (Coal to Methanol) dan pabrik amonium nitrat.
Besaran investasi yang dijanjikan pun luar biasa, diperkirakan mencapai Rp30 hingga Rp40 triliun, yang menandakan kepercayaan dunia usaha terhadap potensi Kutai Timur.
Sementara itu, di kawasan industri Maloy, geliat perkembangan juga menunjukkan tren yang positif.
Ardiansyah mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada perusahaan besar dengan nilai investasi sekitar Rp6 triliun yang telah melakukan penyewaan lahan untuk jangka waktu dua tahun dan sedang menjalani tahap studi investasi lebih lanjut untuk memastikan kelayakan dan keberlanjutan usaha mereka di wilayah tersebut.
Menyadari bahwa infrastruktur pendukung yang memadai adalah kunci sukses investasi, Pemkab Kutim tidak hanya berfokus pada proyek industri itu sendiri. Upaya serius juga dilakukan untuk meningkatkan akses transportasi, khususnya udara.
Bupati Ardiansyah mengaku telah secara personal melakukan pendekatan dan lobi kepada pihak PT Kaltim Prima Coal (KPC) agar bersedia menambah frekuensi dan rute penerbangan.
Tujuannya jelas: untuk memangkas waktu tempuh perjalanan antara Sangatta dan Balikpapan yang selama ini sering menjadi kendala dan keluhan bagi para investor.
“Rute penerbangan yang lebih cepat ini diharapkan tak hanya melayani korporasi, tetapi juga masyarakat umum,” harapnya, menunjukkan visi yang inklusif dimana pembangunan harus bermanfaat bagi semua kalangan.
Dengan adanya sinergi yang kuat antara percepatan proyek-proyek industri strategis dan peningkatan konektivitas wilayah, Bupati Ardiansyah dengan penuh keyakinan memandang masa depan Kutai Timur.
Daerah ini diyakininya akan bertransformasi menjadi sebuah wilayah yang mandiri secara ekonomi, tangguh dalam menghadapi tantangan, dan memiliki daya saing yang unggul di masa depan, membawa dampak multiplier yang positif bagi seluruh aspek kehidupan masyarakat. (adv)


















