BONTANG – Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kecamatan Bontang Utara, Hartono, angkat bicara soal pembagian hadiah MTQ di masing-masing kecamatan.
“Kalau masalah hadiah, bonus, kami no comment. Itu semua ranah kecamatan,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Rabu, 15 Oktober 2025.
Sementara itu, Camat Bontang Utara, Muhamad Nur, membenarkan adanya polemik terkait hadiah tersebut.
Menurutnya, keterbatasan dana pelaksanaan MTQ menjadi alasan utama terbatasnya anggaran untuk para juara.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa semua sudah sesuai dengan harga yang tertera dalam SIPD.
“Masing-masing kecamatan berbeda-beda anggarannya. Misalnya, di Kecamatan Bontang Barat pesertanya sedikit, jadi biaya pelengkapannya juga sedikit. Tapi hadiahnya bisa besar,” terangnya.
Diketahui sebelumnya, gelaran Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kecamatan Bontang Utara yang berlangsung di SLB Bontang Kuala, pada 9 hingga 14 Oktober 2025, menuai sorotan dari peserta.
Pemicunya adalah perbedaan nilai hadiah yang cukup signifikan antar kecamatan.
Dalam percakapan WhatsApp yang beredar, terungkap bahwa juara pertama di Bontang Utara hanya menerima Rp600.000.
Nominal ini jauh lebih kecil dibandingkan hadiah di Bontang Selatan dan Bontang Barat yang mencapai Rp1.250.000.
“Bontang Selatan sama Barat aja Rp1.250.000,” tulis salah satu peserta, Selasa, 14 Oktober 2025.
Perbedaan ini memicu kekecewaan. Peserta merasa perjuangan mereka tidak sebanding dengan penghargaan yang diterima.
“Kalau begini terus, skip saja ikut. Gimana mau semangat ikut lomba kalau perbandingan hadiahnya jauh banget,” keluh peserta lainnya.
Beberapa juga mempertanyakan penggunaan anggaran MTQ di Bontang Utara.
“Pertanyaannya, apakah anggaran Kecamatan Utara beda sama kecamatan lain?” tanya salah satu peserta.
Bahkan, ada yang membandingkan hadiah juara tingkat bawah di kecamatan lain yang justru lebih tinggi.
“Mending saya juara 3 di Selatan daripada juara 1 di sini. Juara 3-nya di Selatan lebih besar,” ungkap peserta lainnya. (*/Ayb)