SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur terus mendorong program pemerataan pembangunan infrastruktur dengan fokus pada wilayah pesisir yang membutuhkan perhatian lebih.
Salah satu wujud nyata dari komitmen ini adalah proyek pembangunan jalan Inpres di Kecamatan Sandaran, yang saat ini telah memasuki fase pengerjaan awal dan menjadi perhatian langsung dari Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman.
Bupati Ardiansyah menegaskan bahwa kehadiran proyek ini merupakan langkah strategis pemerintah daerah dalam memperkuat konektivitas dan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi di kawasan pesisir.
Keterlibatan langsungnya dengan masyarakat setempat memberikan gambaran mengenai harapan yang disandarkan pada proyek ini.
“Saya kemarin ke Sandaran alhamdulillah masyarakat juga sedang menantikan progres inpres jalan yang sedang kita buat,” ujarnya, Kamis 13 November 2025.
Pernyataan ini mengindikasikan bahwa pembangunan jalan tersebut bukan hanya inisiatif dari atas, tetapi telah menjadi kebutuhan yang sangat dinantikan oleh warga, yang mencerminkan adanya hubungan timbal balik antara kebutuhan masyarakat dan respons pemerintah.
Namun, di tengah antusiasme tersebut, Bupati Ardiansyah juga menyampaikan realitas anggaran yang dihadapi.
Dengan transparan, ia menjelaskan mekanisme penganggaran yang mempengaruhi kelanjutan proyek.
“InsyaAllah, kalau tahun ini memang tidak sanggup ya, karena hanya tinggal 3 bulan, tahun depan lah kita akan mengulanginya kembali. Dengan mekanisme MY ya, sebagaimana biasa kita lakukan,” tambahnya.
Penjelasan ini sangat penting dari sudut pandang tata kelola pemerintahan yang akuntabel.
Penyebutan “mekanisme MY” atau Multi Years mengonfirmasi bahwa proyek ini adalah proyek berjangka menengah yang pengerjaannya dilakukan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan anggaran tahunan, sebuah pendekatan yang umum untuk proyek infrastruktur besar dengan pembiayaan terbatas.
Lebih jauh, Bupati Ardiansyah memaparkan alasan mendasar mengapa Sandaran menjadi prioritas. Wilayah ini dinilai memiliki potensi sumber daya alam yang besar, terutama dari sektor kelautan, pertanian, dan perkebunan.
Namun, potensi besar ini terhambat oleh kendala klasik, yaitu akses transportasi yang terbatas.
Pembangunan jalan Inpres diharapkan dapat menjadi solusi utama untuk membuka keterisolasian, memperlancar distribusi hasil produksi masyarakat, dan pada akhirnya mendongkrak perekonomian lokal.
Bupati berharap masyarakat dapat memahami bahwa pembangunan infrastruktur berskala besar seperti ini merupakan sebuah proses yang harus dijalani secara bertahap dan berkelanjutan, bukan sesuatu yang dapat diselesaikan secara instan.
Harapan ke depan, dengan keberlanjutan program pembangunan jalan Inpres tersebut, Sandaran akan bertransformasi dari wilayah yang terisolasi menjadi kawasan strategis yang mudah diakses.
“Tujuan utama kita adalah membuka keterisolasian wilayah dan memperlancar mobilitas hasil produksi masyarakat. Dengan begitu, kesejahteraan warga di daerah pesisir bisa meningkat,” pungkas Ardiansyah. (ADV)


















