SANGATTA – Dinas Kesehatan Kutai Timur terus mendorong masyarakat hidup lebih sehat lewat program edukasi dan skrining kesehatan gratis.
Kegiatan ini menyasar ruang publik, sekolah, pasar, hingga perkantoran untuk deteksi dini penyakit jantung, diabetes, dan hipertensi.
Kepala Dinas Kesehatan Kutim, Sumarno, mengatakan perilaku masyarakat menjadi tantangan utama.
“Gaya hidup kurang sehat, makanan cepat saji, dan merokok masih tinggi. Ini yang jadi ancaman utama, bukan penyakit menular,” ujarnya belum lama ini.
Dalam skrining massal, warga bisa memeriksakan tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan indikator kesehatan lain.
Selain itu, petugas memberikan edukasi tentang pola makan sehat, olahraga, dan kebiasaan hidup bersih.
“Lebih baik mencegah daripada mengobati. Jangan tunggu sakit baru periksa,” tegas Sumarno.
Untuk memperluas jangkauan, semua puskesmas di Kutim diinstruksikan mengaktifkan Posbindu PTM di desa dan kelurahan.
Posbindu menjadi pusat pemantauan kesehatan bulanan yang dapat diakses semua warga.
Sumarno menekankan, keberhasilan program tergantung kesadaran masyarakat.
“Pemerintah bisa mendorong, tapi hasilnya ditentukan oleh masyarakat sendiri. Kesehatan itu investasi jangka panjang,” katanya.
Program ini menjadi bagian dari strategi Kutim membangun masyarakat lebih sehat, produktif, dan berdaya.
“Kita inginkan sama-sama hidup sehat dan produktif,” pungkasnya. (ADV)


















