BONTANG – Penyampaian aspirasi kini lebih mengedepankan dialog. Hal ini tampak dalam audiensi antara Aliansi Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera) dan DPRD Kota Bontang.
Audiensi berlangsung pada Rabu (3/9/2025) di Ruang Rapat Paripurna DPRD Bontang, Kelurahan Bontang Lestari.
Kegiatan dipimpin langsung Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, Wakil Ketua I DPRD, Sitti Yara.
Turut hadir jajaran pimpinan DPRD, Kapolres Bontang AKBP Widho Anriano, serta perwakilan Kodim 0908 Bontang.
Sebanyak 30 perwakilan mahasiswa dan organisasi masyarakat tergabung dalam audiensi ini.
Aliansi Ampera menyampaikan 17 poin tuntutan nasional dan 5 poin isu lokal.
Maldini selaku kordinator aksi mengatakan sejumlah isu nasional dan daerah yang mereka sampaikan.
Seperti, penghentian keterlibatan TNI dalam pengamanan sipil, transparansi anggaran DPR dan perlindungan hak-hak buruh
Kemudian, isu lokal yang disampaikan meliputi, pengawasan CSR perusahaan, beasiswa pendidikan, penanganan banjir, penerapan perda pekerja lokal dan regulasi kepemudaan.
“Kami harap pihak dewan segerah menyelasaikan tuntutan tersebut,” tegasnya.
Ketua DPRD Kota Bontang, Andi Faizal, mengapresiasi cara penyampaian aspirasi ini.
“Kami sangat menghargai semangat adik-adik mahasiswa,” ucapnya.
“Aspirasi ini akan kami terima. Isu nasional akan kami teruskan ke DPR RI, dan isu lokal jadi prioritas kami di daerah,” sambungnya.
Audiensi berlangsung secara terbuka dan interaktif.
Kegiatan ditutup dengan pembacaan serta penandatanganan berita acara audiensi. Dokumen tersebut ditandatangani oleh DPRD, Kapolres, dan perwakilan Kodim.
Kedua belah pihak sepakat untuk menjadikan forum audiensi sebagai ruang komunikasi lanjutan.
Kapolres Bontang, AKBP Widho Anriano, juga menyampaikan apresiasi.
“Polres Bontang mendukung penuh upaya penyampaian aspirasi melalui dialog,” ujarnya.
“Inilah wujud demokrasi yang sehat. Aspirasi tersampaikan tanpa mengganggu ketertiban umum,” pungkasnya. (*/Ayb)