SAMARINDA – Penyidikan kasus dugaan korupsi dana hibah Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Kalimantan Timur terus bergulir.
Kali ini, mantan Gubernur Kaltim, Isran Noor, diperiksa oleh Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur (Kejati Kaltim) pada Senin, 22 September 2025, di Samarinda.
Isran dimintai keterangan karena perannya sebagai Ketua Tim Koordinasi DBON Kaltim tahun 2023, saat dana hibah senilai Rp100 miliar digelontorkan dari APBD Provinsi Kaltim.
Ia juga diketahui menandatangani Surat Keputusan (SK) susunan kepengurusan DBON pada 14 April 2023.
Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Kaltim, Toni Yuswanto, mengungkapkan bahwa aliran dana hibah tersebut tidak seluruhnya digunakan sesuai ketentuan.
“Penyaluran dana hibah dilakukan tanpa dokumen yang sah dan bahkan mengalir ke pihak-pihak di luar struktur DBON. Ini jelas bertentangan dengan aturan pengelolaan keuangan negara,” ujarnya dikutip dari Katakaltim.com
Toni menjelaskan bahwa dana yang disalurkan itu berasal dari APBD Kaltim tahun 2023 dan nilainya sangat besar.
Namun, sebagian dana justru dicairkan tanpa dasar administrasi yang memadai.
Dalam penyidikan, Kejati Kaltim telah menetapkan dua tersangka yakni Agus Hari Kesuma (AHK), selaku Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, dan Zairi Zain (ZZ), Kepala Pelaksana Sekretariat DBON.
Keduanya diduga menyalahgunakan kewenangan dalam proses pencairan dan penggunaan dana hibah.
“AHK sebagai pemberi hibah menyetujui pencairan kepada pihak lain yang tidak berhak, sementara ZZ selaku penerima tidak membuat pertanggungjawaban sesuai Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD),” terang Toni.
Akibat perbuatan kedua tersangka, negara diperkirakan mengalami kerugian hingga puluhan miliar rupiah.
Namun, Toni menyatakan bahwa jumlah pasti kerugian masih menunggu hasil perhitungan resmi oleh auditor.
“Nilainya masih dalam proses penghitungan. Tapi indikasi awal menunjukkan kerugian negara dalam jumlah besar,” tambah Toni.
Diketahui, Isran Noor belum ditetapkan sebagai tersangka, namun statusnya sebagai Ketua Tim Koordinasi DBON menjadikannya salah satu tokoh penting yang diperiksa. (*/Red)