SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur terus membenahi sejumlah persoalan pemerataan pembangunan yang masih dirasakan masyarakat, terutama di wilayah terpencil.
Tiga isu mendasar yang menjadi perhatian utama meliputi layanan kesehatan, telekomunikasi, serta ketersediaan air bersih dan listrik.
Isu pertama adalah akses terhadap pelayanan kesehatan berkualitas. Pemerintah mengakui masih terdapat ketimpangan signifikan antara ibu kota kabupaten dan beberapa kecamatan yang berada jauh dari pusat layanan.
Terbatasnya fasilitas rujukan dan aksesibilitas menyebabkan masyarakat di wilayah terpencil rentan menghadapi berbagai masalah kesehatan dan berdampak pada angka harapan hidup serta kualitas kesehatan secara umum.
Bupati Ardiansyah Sulaiman menegaskan terbatasnya akses pelayanan kesehatan rujukan khususnya bagi masyarakat di beberapa kecamatan terpencil menjadi perhatian serius pihaknya.
“Ini harus segera diperbaiki agar masyarakat di seluruh wilayah Kutai Timur dapat memperoleh layanan kesehatan yang layak,” ungkapnya, Jumat 14 November 2025.
Selain itu, keterbatasan infrastruktur telekomunikasi juga menjadi hambatan besar, terutama di era digital saat ini.
Minimnya ketersediaan menara BTS di beberapa daerah menyebabkan masyarakat di wilayah terisolir sulit mengakses layanan internet, yang kini menjadi kebutuhan dasar untuk belajar, bekerja, dan berusaha.
Ketertinggalan digital ini berpotensi melebar jika tidak segera ditangani secara serius.
Menurut Bupati Ardiansyah, Keterbatasan menara BTS di daerah terpencil bukan sekadar soal konektivitas, tapi juga membuka peluang ekonomi dan pendidikan.
“Kami berkomitmen meningkatkan infrastruktur digital agar masyarakat tidak tertinggal,” tegasnya.
Tak kalah penting, pemerintah juga menyoroti masalah ketersediaan air bersih serta cakupan jaringan listrik di sejumlah wilayah Kutai Timur.
Air bersih dan listrik merupakan kebutuhan fundamental, dan tanpa keduanya, peningkatan kesejahteraan masyarakat akan berjalan lambat.
Upaya peningkatan akses kedua layanan dasar ini terus dilakukan secara bertahap.
Bupati Ardiansyah menambahkan, kebutuhan air bersih dan listrik adalah prasyarat utama untuk meningkatkan taraf hidup.
“Pemerintah terus bekerja sama dengan semua pihak untuk memastikan akses kedua layanan ini merata di seluruh wilayah Kutai Timur,” tegasnya.
Ke depan, pemerintah menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor, termasuk dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat, agar pemerataan pembangunan bisa dirasakan seluruh warga hingga pelosok.
“Pasti akan kordinasi dengan provensi dan pusat agar dapat menikmati infrastruktur yang lebih merata dan meningkatkan taraf hidup masyarakat secara keseluruhan,” tutupnya. (ADV)


















