JAKARTA – Percakapan pribadi pengguna dengan chatbot kecerdasan buatan (AI) ChatGPT dilaporkan sempat muncul di hasil pencarian mesin pencari Google.
Temuan ini pertama kali diungkap oleh Fast Company pada Rabu (30/7), yang menyebutkan bahwa sejumlah besar obrolan antara pengguna dan ChatGPT bisa diakses publik melalui Google, Bing, hingga DuckDuckGo.
Laporan tersebut menyatakan, kebocoran ini bukan disebabkan oleh pelanggaran sistem keamanan, melainkan akibat fitur berbagi percakapan (Share Link) yang diluncurkan oleh OpenAI pada Mei 2023.
Fitur tersebut memungkinkan pengguna membagikan obrolan mereka melalui tautan, dan jika pengguna tidak sengaja mengaktifkan opsi agar tautan dapat diindeks oleh mesin pencari, maka percakapan bisa muncul secara publik di internet.
“Pencarian dasar di situs Google menggunakan bagian dari tautan yang dibuat ketika seseorang secara proaktif mengeklik ‘Share’ di ChatGPT dapat menemukan percakapan di mana orang mengungkapkan detail yang sangat pribadi,” tulis Fast Company.
Dalam temuan tersebut, beberapa percakapan yang terekam mencakup cerita pribadi hingga informasi sensitif, meskipun tautan tidak menyertakan nama atau data akun pengguna secara langsung.
Namun, jika pengguna menuliskan nama, frasa spesifik, atau informasi identitas dalam percakapan, maka data tersebut dapat ditelusuri dengan mudah oleh publik.
Menanggapi isu ini, juru bicara OpenAI menyampaikan kepada TechCrunch bahwa fitur tersebut merupakan bagian dari eksperimen terbatas untuk memudahkan pengguna berbagi percakapan yang dianggap bermanfaat.
“Kami telah menguji cara-cara untuk mempermudah berbagi percakapan, sambil menjaga agar pengguna tetap memegang kendali. Kami baru-baru ini mengakhiri eksperimen untuk membuat obrolan muncul di hasil mesin pencari jika pengguna secara eksplisit memilih untuk membagikannya,” ujar perwakilan OpenAI. dikutip dari CNBC Indonesia.
Pihak Google dalam pernyataannya menegaskan bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas konten yang muncul, melainkan hanya mengindeks halaman yang telah disetel agar dapat diakses publik oleh pemiliknya. Google menyatakan bahwa kendali indeks tetap berada di tangan OpenAI sebagai pengelola konten.
Sementara itu, laporan dari PCMag mengutip FAQ dari OpenAI yang menegaskan bahwa percakapan dengan ChatGPT tidak akan muncul di mesin pencari kecuali pengguna secara manual mengaktifkan pengindeksan saat membagikan tautan.
Setelah laporan ini menjadi sorotan publik dan menuai kekhawatiran di media sosial, OpenAI resmi menghapus fitur yang memungkinkan percakapan dapat ditemukan oleh mesin pencari. Perusahaan menyatakan bahwa meskipun tujuan fitur tersebut adalah untuk memudahkan berbagi informasi, risikonya terlalu besar.
“Eksperimen ini pada akhirnya membuka terlalu banyak peluang bagi pengguna untuk secara tidak sengaja membagikan hal-hal yang tidak mereka inginkan,” ujar OpenAI dalam pernyataan resminya. (*/Whd)