BONTANG – Realisasi investasi di Kota Bontang menunjukkan perkembangan baik.
Dari data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang, penanaman modal asing (PMA) menduduki posisi kedua dalam realisasi investasi triwulan II tahun 2025.
Kepala DPMPTSP Bontang, Muhammad Aspiannur menuturkan, total realisasi investasi pada periode tersebut mencapai Rp589 miliar.
Dari jumlah itu, PMA turut memberikan kontribusi signifikan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi daerah posisi kedua.
Sektor industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi menjadi penyumbang terbesar dari realisasi PMA dengan nilai Rp3,6 miliar atau 24,78 persen.
Disusul sektor hotel dan restoran sebesar Rp320 juta, serta sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran senilai Rp21 juta.
Sementara, untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) masih mendominasi dengan nilai Rp510 miliar atau sekitar 88,73 persen.
Di sisi lain, lima sektor utama PMDN yang berkontribusi terbesar adalah transportasi, pergudangan, dan komunikasi dengan realisasi Rp22,9 miliar atau 3,99 persen.
Sektor usaha jasa lainnya mencapai Rp15,2 miliar atau 2,22 persen, sedangkan sektor konstruksi tercatat sebesar Rp5,5 miliar.
Aspiannur beberkan, tren positif investasi tersebut menunjukkan bahwa Bontang masih menjadi kota yang menarik bagi investor, baik lokal maupun asing.
“Kami terus mendorong kemudahan layanan perizinan serta menciptakan investasi yang kondusif agar investasi terus tumbuh,” terangnya.
Dengan capaian di triwulan ke II tahun 2025, mereka optimistis realisasi investasi hingga akhir tahun 2025 dapat melampaui target yang telah ditetapkan.
“Realisasi target kami di tahun 2025 Rp 2,5 triliun,” jelasnya. (*/Asri)

















