BONTANG – Spanduk bertuliskan rencana penarikan retribusi di Lapangan Bessai Berintai menuai kritik dari PC PMII Bontang.
Dalam spanduk itu disebutkan, mulai Januari 2026, masyarakat yang ingin menggunakan fasilitas olahraga di kawasan tersebut akan dikenai biaya.

Kebijakan ini mengacu pada Perda Kota Bontang Nomor 3 Tahun 2025 tentang perubahan aturan pajak dan retribusi daerah.
Beberapa tarif yang tercantum di antaranya, Rp819.000 per bulan dan per petak untuk Pujasera Bessai Berintai.

Lapangan basket dikenakan Rp30.000 per jam untuk siang dan Rp60.000 per jam malam
Mengetahui hal itu, PC PMII Bontang, Muhammad Fadil, menilai kebijakan tersebut tidak berpihak pada masyarakat.
“Pemkot Bontang melakukan tindakan yang salah. Kalau olahraga saja harus bayar, masyarakat pasti malas datang,” kata Fadil, saat dikonfirmasi, Senin (27/10/2025).
Dia juga menegaskan, Lapangan Bessai Berintai dibangun menggunakan APBD.
“Fasum itu dibiayai uang rakyat. Harusnya gratis, bukan dikomersialkan,” tegasnya.
PMII Bontang meminta pemerintah meninjau ulang kebijakan tersebut agar fasilitas umum tetap bisa dinikmati masyarakat tanpa pungutan biaya.
“Dinas terkait harus kaji ulang soal aturan tersebut, agar tidak membebani masyarakat,” pungkasnya. (*/Maldini)



















