CUITANKALTIM.COM – Seiring dengan tren gaya hidup sehat yang terus berkembang, olahraga pilates kian digemari masyarakat urban.
Setelah padel menjadi sorotan, kini giliran pilates yang mencuri perhatian publik.
Tak sedikit selebritas dan influencer media sosial yang membagikan momen mereka saat berlatih pilates, menjadikannya sebagai simbol gaya hidup aktif dan berkelas.
Namun, di balik popularitas tersebut, muncul kekhawatiran soal risiko cedera, khususnya saraf kejepit. Banyak masyarakat yang mulai bertanya-tanya, apakah pilates aman untuk semua orang?
Menanggapi hal ini, Dokter Spesialis Ortopedi Tulang Belakang dari Eka Hospital BSD, dr. Asrafi Rizki Gatam, Sp.OT(K) Spine, menjelaskan bahwa pilates pada dasarnya merupakan olahraga yang sangat baik untuk menjaga kebugaran tubuh, terutama dalam melatih kekuatan otot dan kelenturan tulang belakang.
“Pilates itu sebenarnya tidak ada masalah. Justru bagus untuk melatih otot,” ujar Asrafi dalam sesi temu media di Eka Hospital BSD, Bintaro, Minggu (27/7), dikutip dari CNN Indonesia.
Dibandingkan olahraga beban berat atau latihan intens di pusat kebugaran, lanjutnya, pilates tergolong aman asal dilakukan dengan teknik yang benar dan tidak memaksakan diri melebihi kapasitas tubuh.
Ia menekankan risiko cedera, termasuk saraf kejepit, justru muncul ketika seseorang memaksakan gerakan sulit tanpa proses adaptasi yang bertahap.
“Yang jadi problem itu ketika kita melakukan di luar batas kemampuan kita. Misalnya, Anda yang sebelumnya tidak pernah olahraga tiba-tiba memaksakan gerakan yang sulit dalam pilates tanpa latihan bertahap,” jelasnya.
Saraf kejepit atau herniated nucleus pulposus (HNP), terang Asrafi, terjadi ketika bantalan antar ruas tulang belakang bergeser dan menekan saraf di sekitarnya.
Gejala yang ditimbulkan dapat berupa nyeri punggung bawah, kesemutan, mati rasa, hingga kelemahan otot. Kondisi ini, lanjutnya, tidak hanya menyerang orang lanjut usia, tapi juga bisa dialami oleh generasi muda yang terlalu memforsir tubuh saat berolahraga.
Dengan demikian, ia menegaskan bahwa bukan jenis olahraga seperti pilates yang berisiko, melainkan cara dan intensitas pelaksanaannya.
Jika dilakukan dengan instruktur berpengalaman, disesuaikan dengan kondisi tubuh, dan tanpa terburu-buru mengejar hasil, pilates justru dapat menjadi pilihan olahraga ideal.
“Pilates yang dilakukan dengan benar bisa membantu mencegah nyeri punggung, memperbaiki postur tubuh, dan memperkuat otot inti yang penting untuk penyangga tulang belakang,” kata Asrafi.
Jadi, apakah pilates bisa menyebabkan saraf kejepit? Jawabannya Bisa, jika dilakukan sembarangan.
Namun dengan pendekatan yang tepat dan disiplin dalam latihan, pilates bisa menjadi sahabat terbaik bagi kesehatan tulang belakang dan kualitas hidup yang lebih baik. (*/Wahdi)