BONTANG – Surat Keputusan (SK) caretaker Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kota Bontang versi berbeda memicu kekhawatiran akan terjadinya dualisme kepengurusan.
Ketua SAPMA Pemuda Pancasila (PP) Kota Bontang, Sapril Yadi atau akrab disapa Ucok, menilai kondisi tersebut berpotensi memecah barisan pemuda di kota industri itu.
“Sangat disayangkan apabila dualisme itu terjadi, karena akan mengorbankan cita-cita pemuda Bontang untuk berbenah menjemput harapan dan masa depan,” kata Ucok melalui keterangan tertulis, Selasa, 18 Juni 2025.
Ucok menilai SK caretaker tandingan muncul tak lama setelah Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) KNPI dan pelantikan pengurus baru. Ia meminta seluruh unsur kepemudaan menahan ego demi menjaga soliditas.
“Seharusnya semua pihak bisa ngeteh satu meja, bersenda gurau tanpa kubu-kubuan,” ujarnya.
Menurut dia, Musdalub beberapa bulan lalu bukan hasil intervensi politik atau imbas pemilihan kepala daerah, melainkan tuntutan organisasi kepemudaan (OKP) yang mengajukan mosi tidak percaya kepada ketua KNPI sebelumnya.
Ucok pun mengingatkan pentingnya memegang teguh nilai kebangsaan.
“Harusnya mereka jangan lupakan sila ketiga, Persatuan Indonesia. Pemuda Bontang harusnya bersatu, bukan terpecah,” tuturnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak yang menerbitkan SK caretaker berbeda belum memberikan klarifikasi. (***)