SANGATTA – Pemerataan pendidikan di Kabupaten Kutai Timur terus diperluas, terutama bagi warga yang tinggal jauh dari pusat desa.
Pemerintah daerah kini mengandalkan pendirian sekolah filial sebagai solusi agar anak-anak di pelosok tetap bisa mengikuti kegiatan belajar tanpa terhalang akses dan jarak.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutim, Mulyono, menjelaskan bahwa sekolah filial merupakan layanan pendidikan yang berada di bawah naungan sekolah induk, namun operasionalnya ditempatkan lebih dekat dengan pemukiman.
“Dengan adanya sekolah filial, anak-anak di kawasan terpencil tidak lagi harus menempuh perjalanan panjang. Ini membantu menjaga agar mereka tetap rutin bersekolah,” ucapnya, Senin 17 November 2025.
Dia menerangkan, pendirian sekolah filial tidak bisa dilakukan begitu saja. Ada beberapa pertimbangan utama, seperti kecukupan lahan, jumlah murid yang mencapai batas minimal, serta permintaan nyata dari masyarakat.
Jika seluruh syarat tersebut telah dipenuhi, sekolah filial berpotensi diresmikan menjadi sekolah negeri.
“Beberapa filial malah berkembang pesat dan memiliki sarana belajar yang tak kalah lengkap dibandingkan sekolah induknya,” kata Mulyono.
Program ini mencakup jenjang PAUD hingga SMP, sementara urusan pendidikan SMA dan SMK ditangani oleh pemerintah provinsi.
Selain memperluas akses belajar, keberadaan sekolah filial juga mendorong pemerataan penempatan guru di wilayah-wilayah yang selama ini sulit dijangkau.
Mulyono menegaskan bahwa Pemkab Kutim terus berupaya memastikan semua anak memperoleh layanan pendidikan yang layak.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap anak di Kutai Timur bisa mengenyam pendidikan tanpa terkendala lokasi,” pungkasnya. (ADV)
















