BONTANG – Kota Bontang bakal menjadi salah satu lokasi pembangunan Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
Sekolah yang mengusung konsep asrama ini direncanakan berdirii di atas lahan seluas 8 hektar di kawasan Bontang Lestari, dengan estimasi anggaran mencapai Rp250 miliar.
Fakhroni, perwakilan dari Kementerian Pekerjaan Umum melalui Satuan Kerja Prasarana Strategis Wilayah Kalimantan Timur, menjelaskan bahwa proses selanjutnya setelah peninjauan lokasi adalah verifikasi proposal.
Dia mengyebut bahwa setiap daerah memiliki alokasi anggaran tersendiri sesuai perencanaan pusat dan pelaksanaan program ditargetkan mulai tahun ini.
“Program Sekolah Rakyat di Bontang termasuk dalam kategori prioritas tinggi. Dana yang dibutuhkan diperkirakan sekitar Rp250 miliar,” ujar Fakhroni saat mengunjungi lokasi proyek bersama Wakil Wali Kota Bontang, pada Selasa, 5 Agustus 2025, seperti dikutip dari KlikKaltim.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota telah menyediakan lahan seluas 8 hektar sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan sekolah tersebut.
Kata dia, Sekolah Rakyat ini tidak hanya menyediakan fasilitas pendidikan, tetapi juga akan dilengkapi dengan sarana olahraga berstandar internasional, di antaranya lapangan sepak bola, tiga lapangan bulu tangkis, satu lapangan basket, dua lapangan voli, enam lintasan atletik, dan jogging track.
Dengan sistem boarding school, sekolah ini dikhususkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Fasilitasnya akan mencakup tempat tinggal, makanan, hingga kebutuhan belajar yang disediakan secara gratis.
Langkah awal yang akan dilakukan Kementerian PUPR adalah menyusun Detail Engineering Design (DED).
Dalam waktu yang bersamaan, Pemkot Bontang akan mempersiapkan akses dan pemerataan lahan.
“Semua akan dilaksanakan paralel. Pemkot siap membantu proses pematangan lahan, yang diperkirakan memakan waktu tiga bulan, sambil menunggu rekomendasi dari kementerian,” jelas Agus.
Sebagai informasi, program Sekolah Rakyat resmi diluncurkan pada 14 Juli 2025.
Proyek ini berada di bawah tanggung jawab Kementerian Sosial dan ditargetkan berdiri di 100 lokasi di seluruh Indonesia.
Tujuannya untuk memberikan akses pendidikan yang setara bagi anak-anak dari kalangan miskin.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, mengungkapkan bahwa Kaltim ditargetkan memiliki lima titik Sekolah Rakyat yang siap dimulai tahun ini.
Hal itu disampaikan usai menghadiri dialog sosial di Samarinda pada 10 Mei 2025 lalu.
Dari hampir 300 usulan daerah, hanya sekitar 100 lokasi yang dinyatakan siap.
Sebanyak 53 di antaranya sudah dipastikan layak beroperasi sejak Juli 2025, termasuk beberapa di wilayah Kalimantan Timur.
Penilaian kelayakan sendiri ditentukan oleh Kementerian PUPR.
Gus Ipul menyebut pihaknya mendorong agar lima sekolah di Kaltim segera terealisasi, apalagi sudah mendapat dukungan dari Gubernur.
Sekolah Rakyat ditujukan untuk anak-anak dari kelompok desil 1 dan 2 kelompok paling miskin dalam data sosial ekonomi.
Mereka akan mendapatkan pendidikan dari tingkat SD, SMP, hingga SMA dengan kurikulum yang disesuaikan, lengkap dengan fasilitas penginapan dan konsumsi gratis.
Seluruh pendanaan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), di mana pembangunan fisik dilakukan oleh Kementerian PUPR dan BUMN, sementara urusan gizi ditangani oleh Badan Gizi Nasional.
“Satu sekolah bisa menampung hingga 1.000 siswa dari semua jenjang. Anak-anak akan dibina secara holistik sesuai kondisi psikologis, sosial, dan potensi yang dimiliki,” terang Gus Ipul.
Proses seleksi siswa pun tidak dibuka secara umum, melainkan berdasarkan hasil verifikasi langsung ke rumah-rumah calon peserta didik dari keluarga miskin.
“Kita datangi langsung, kita lihat kondisinya. Pastikan mereka benar-benar layak untuk bersekolah di sini,” pungkasnya. (*/Red)