BONTANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang terus giatkan sejumlah kegiatan pencegahan penyebaran penyakit TBC di berbagai lapisan masyarakat; mulai dari anak kecil hingga orang dewasa.

Kegiatan demi kegiatan terus dilakukan di sepanjang tahun 2025. Pengelola Program TBC Dinkes Bontang, Astika Putri menyampaikan telah melakukan beberapa langkah strategis dalam penanganan penyebaran penyakit TBC di Kota Taman.
“Salah satu langkah strategis kami dengan memperkuat deteksi dini” ungkapnya saat ditemui di kantor PSC Bontang, Jumat, 21 November 2025.
Astika Putri menjelaskan langkah strategis pertama yang telah dilakukan dengan cara mendatangi kelompok yang tergolong beresiko terkena penyakit TBC.

Kelompok yang beresiko terkena penyebaran TBC dilihat berdasarkan adanya kontak langsung dengan pasien TBC seperti lingkungan keluarga dan lingkar pertemanan.

Dalam deteksi dini, Tim PSC Kota Bontang akan melakukan sejumlah investigasi menganai sebaran pihak yang sering berkontak komunikasi langsung dengan pasien TBC.

Kemudian, Tim PSC Kota Bontang akan menanyakan kondisi kesehatan pihak tersebut untuk memastikan adanya gejala TBC yang sering kali diabaikan. Seperti gejala batuk yang berkepanjangan, demam yang tinggi dan gejala lainnya.
“Kalo ada gejala TBC baru kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ucapnya.
Langkah strategis kedua, Astika Putri menerangkan pihaknya akan selalu memastikan ketersediaan logistik obat TBC di sepanjang tahun.
Hal ini diperlukan mengingat program penyembuhan TBC itu dilakukan dalam periode per 6 bulan. Ketersediaan obat yang terjamin menjadi langkah untuk memastikan proses penyembuhan tetap bisa terus berlangsung.
“Makanya dalam program itu kami memastikan pasien mendapatkan obat, jangan sampai terputus berobatnya dalam 6 bulan itu,” ungkapnya.
Langkah Strategis Terakhir, Astika Putri menjelaskan proses edukasi selalu digiatkan di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan, seperti Puskesmas, Klinik dan Rumah Sakit.
Selain itu, program TBC juga menggelar proses edukasi melalui kegiatan yang ada di masyarakat, seperti majelis taklim. Untuk tingkat anak-anak, edukasi dilakukan melalui pendekatan langsung ke sekolah-sekolah yang ada di Bontang.
“Kami bahkan bekerja sama dengan kementerian Agama untuk melakukan edukasi melalui majelis taklim, karena kan kalo tokoh agama akan lebih didengar,” imbuhnya.
Diketahui sebelumnya, penyebaran penyakit TBC telah mencapai 897 kasus sepanjang Bulan Januari hingga November 2025.
Angka tersebut melingkupi pasien usia anak sebesar 283 kasus dan pasien dewasa 614 kasus yang tersebar di berbagai kelurahan di Kota Bontang. (ADV)


















