JAKARTA – Kasus bunuh diri terus menjadi isu kesehatan global yang kian mengkhawatirkan.
Kompleksitas penyebabnya mencakup faktor kesehatan mental, tekanan ekonomi, hingga beban norma sosial yang membatasi ruang individu untuk mencari bantuan.
Data terbaru dikutip Sabtu 26 Juli 2025. Global Burden of Disease Study yang dirilis oleh US News mencatat, pada tahun 2021 sebanyak 746.000 orang meninggal akibat bunuh diri di seluruh dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menempatkan bunuh diri sebagai penyebab kematian ketiga tertinggi di kalangan anak muda berusia 15 hingga 29 tahun.
Mirisnya, sebanyak 73% dari kasus bunuh diri global terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, hal ini mengindikasikan ketimpangan besar dalam akses terhadap layanan kesehatan mental.
Empat dari sepuluh negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi berada di benua Afrika.
Lesotho, negara kecil yang terkurung oleh wilayah Afrika Selatan kembali menempati posisi teratas dalam daftar suram ini sejak tahun 2018.
Pada 2021, tingkat bunuh diri di Lesotho tercatat mencapai 36,7 per 100.000 penduduk, sedikit menurun dibandingkan angka 41,34 di tahun sebelumnya.
Sayangnya, data jumlah tenaga kesehatan mental aktif di negara ini sangat terbatas dan tidak tersedia secara luas.
Menempati posisi kedua adalah Eswatini, dengan tingkat bunuh diri sebesar 31,8 per 100.000 penduduk. Negara kecil di Afrika bagian selatan ini hanya memiliki satu psikiater untuk melayani lebih dari 1,2 juta jiwa.
Di posisi ketiga, Guyana negara di ujung utara Amerika Selatan mencatat tingkat bunuh diri sebesar 26,3 per 100.000 penduduk.
Meski mengalokasikan hampir 3% anggaran kesehatannya untuk kesehatan mental, negara ini hanya memiliki 16 psikiater untuk populasi yang melebihi 826.000 jiwa.
Zimbabwe dan Kepulauan Solomon masing-masing berada di peringkat keempat dan kelima, dengan tingkat bunuh diri mencapai 25,4 dan 22,5 per 100.000 penduduk.
Minimnya tenaga profesional menjadi masalah serius, di mana Zimbabwe hanya memiliki satu hingga belasan psikiater, sementara Kepulauan Solomon tercatat memiliki dua psikiater untuk melayani ratusan ribu warga yang tersebar di ratusan pulau.
Berikut daftar lengkap 10 negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi pada 2021 versi WHO, disesuaikan berdasarkan usia penduduk:
Lesotho – 36,7 per 100.000
Eswatini – 31,8 per 100.000
Guyana – 26,3 per 100.000
Zimbabwe – 25,4 per 100.000
Kepulauan Solomon – 22,5 per 100.000
Suriname – 22,5 per 100.000
Uruguay – 22,0 per 100.000
Afrika Selatan – 21,1 per 100.000
Negara Federasi Mikronesia – 20,8 per 100.000
Korea Utara – 20,6 per 100.000
Di sisi lain, WHO mencatat bahwa secara global tingkat bunuh diri mengalami penurunan sebesar 35% sejak tahun 2000.
Namun, kawasan Amerika justru menunjukkan peningkatan 17% dalam periode yang sama.
Satu benang merah yang tampak jelas dari data ini adalah keterkaitan antara tingginya angka bunuh diri dan rendahnya jumlah tenaga kesehatan mental.
Sebagai gambaran, negara-negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi rata-rata hanya memiliki 13 tenaga kesehatan mental per 100.000 penduduk jauh di bawah standar global.
Kondisi ini menjadi alarm keras bagi pemerintah dunia, terutama di negara-negara berkembang, untuk meningkatkan perhatian terhadap kesehatan jiwa.(*/Whd)