BONTANG – Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) tengah menyiapkan program pengadaan 3.000 unit tablet yang akan digunakan oleh siswa tingkat SMP.
Rencana ini ditargetkan bisa terealisasi pada tahun ajaran baru 2025/2026, dengan skema satu siswa satu perangkat.
Pt Kepala Disdikbud Bontang, Saparuddin, menyebutkan bahwa saat ini rencana pengadaan tersebut sudah diajukan ke Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) dan akan diusulkan dalam anggaran pergeseran atau perubahan tahun 2025.
“Kalau berjalan lancar, siswa sudah bisa menggunakannya di semester baru nanti. Untuk tahap awal, difokuskan dulu ke SMP,” jelas Saparuddin saat ditemui di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota, Senin malam (5/5/2025).
Setelah jenjang SMP, program ini juga direncanakan menyasar siswa SD kelas atas. Meski belum mengungkapkan detail spesifikasi dan nilai anggarannya, ia memastikan bahwa tablet yang disiapkan akan memiliki spesifikasi menengah, cukup untuk menunjang pembelajaran digital namun dibatasi agar tidak disalahgunakan.
“Speknya sedang saja, supaya fungsinya fokus untuk belajar, bukan buat main game. Kita sengaja tidak pilih spek tinggi karena ada risiko disalahgunakan,” katanya.
Terkait penggunaan tablet, Disdikbud akan menyerahkan pengelolaannya ke masing-masing sekolah. Pemkot hanya akan menyediakan perangkat, sementara sekolah yang menentukan mekanisme pemakaiannya, apakah dipakai di sekolah saja atau boleh dibawa pulang.
Tablet ini juga tidak akan menjadi milik pribadi siswa, melainkan disalurkan dalam sistem pinjam pakai.
Saparuddin menegaskan pentingnya peran serta orangtua dalam mengawasi penggunaan perangkat tersebut agar benar-benar dimanfaatkan untuk kegiatan belajar.
“Tablet ini bukan untuk dimiliki, tapi dipakai dengan tanggung jawab. Orangtua harus ikut mengontrol pemakaian di rumah. Tanpa pengawasan, fasilitas sebagus apa pun akan percuma,” tegasnya. (**/A)