SAMARINDA – Anggota DPRD Kaltim, Muhammad Husni Fahruddin, menyoroti janji kosong Pertamina soal penyediaan bengkel di outlet resmi.
Menurut pria yang akrab disapa Ayub itu, apa yang disampaikan pihak Pertamina dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi II ternyata tak sesuai fakta di lapangan.
“Mereka bilang sudah sediakan bengkel di tiap outlet resmi, padahal bohong itu,” ucapnya pada Senin (26/5/2025).
Hingga kini, lanjut Ayub, belum ada satu pun laporan resmi maupun bukti nyata terkait keberadaan bengkel di outlet-outlet Pertamina.
Ia bahkan sudah berupaya menghubungi langsung pihak Pertamina, namun hanya mendapat jawaban bahwa semuanya masih dalam proses.
“Enggak ada yang kami ketahui sampai hari ini, enggak ada laporan juga. Saya sempat tanya lewat WA, jawabannya ya begitu, masih proses,” jelas politisi Partai Golkar ini.
Melihat ketidakjelasan ini, Komisi II DPRD Kaltim berencana mengajukan rekomendasi kepada Pertamina pusat untuk mengganti jajaran manajemen dan pimpinan Pertamina di Kaltim.
“Kami hanya bisa merekomendasikan supaya manajemen dan pimpinannya diganti. Itu saja bentuk sanksi yang bisa kami dorong, karena kewenangan kami terbatas,” pungkasnya. (***)