JAKARTA – Kebiasaan bermain HP tanpa henti dapat berakibat fatal bagi otak, salah satunya picu Popcorn Brain. Penggunaan handphone (HP) secara berlebihan dapat berpengaruh pada pola kognitif otak. Seiring waktu otak akan bekerja dengan cepat dan multitasking untuk menyesuaikan diri dengan pola aktivitas digital.
Hal ini mengakibatkan menurunnya kecepatan otak untuk memproses informasi yang diterima dari dunia nyata. Fenomena tersebut pada umumnya di kenal dengan sebutan Popcorn Brain. Istilah ini pertama kali di kenalkan oleh David M. Levy seorang ilmuan komputer di Washington University.
Di lansir dari Tempo.com (12/7/25). “Manusia begitu ketagihan dengan multitasking dalam dunia elektronik membuat kehidupan offline terasa lebih lambat, tidak menarik,” kata Levy. Akibatnya, otak terus menerus berpindah fokus tanpa kesinambungan yang beresiko menurutnya efisiensi kerja otak.
Kondisi yang demikian merupakan salah satu dari permasalahan mental. Akan tetapi belum di klasifikasikan sebagai diagnosis resmi oleh American Psychological Association atau American Psychiatric Association melalui Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders.
Ciri Popcorn Brain dapat di kenali melalui tanda berikut yang umumnya muncul di individu yang terdampak.
- Sulit untuk menjaga fokus.
- Mudah teralihkan dengan kondisi sekitar.
- Kesulitan untuk mengingat informasi.
- Ketidakmampuan menyelesaikan petunjuk yang memiliki beberapa langkah.
- Sering merasa gelisa atau cemas tanpa sebab yang jelas.
- Selalu mencari rangsangan atau aktivitas baru yang cepat dan instan.
Gejala-gejala ini muncul akibat dari penggunaan gadget secara terus-menerus sehingga mengakibatkan tekanan psikologis yang semakin tinggi. Tekanan ini muncul di karenakan otak harus memproses informasi dan aktivitas secara bersamaan di depan layar. Dalam jangka panjang hal tersebut dapat mengakibatkan penurunan fungsi Sosioemosional seseorang, seperti berinteraksi sosial, berempati dan mengelola emosi.
Dengan demikian orang-orang dengan Popcorn Brain akan Memiliki kesulitan untuk mengontrol diri. Daya ingatnya pun mengalami penurunan akibat dari lompatan infomasi sehingga otak tidak mampu mengingat dengan baik karena adanya penimbunan ingatan.
Terlalu sering terpapar gadget akan menyebabkan gangguan kognitif yang dapat menggangu tahapan perkembangan anak dan remaja. Bahkan penggunaan ponsel yang lebih dari 3 tahun secara terus-menerus akan menurunkan tingkat kecerdasan verbal khususnya pada remaja.
Dikutif dari Tempo.com(12/7/25). Pendiri CultivaTeen Roots, Aliah Singh, menjelaskan bahwa remaja memang menjadi kelompok paling rentan untuk mendapatkan gangguan kognitif ini. “Otak remaja belum menguasai seni mengelola emosi intens mereka, menghabiskan waktu di media sosial menghilangkan kemampuan mereka dalam kehidupan nyata untuk membangun keterampilan sosial yang penting,” ujarnya.
Tak Hanya Gangguan Fokus, Popcorn Brain juga memberikan dampak lain di antaranya:
1. Penggunaan HP sebelum tidur dapat mengganggu kualitas tidur yang berakibat fatal dan bisa merusak kadar hormon.
2. Kesulitan untuk beristirahat karena mengalami stres dan kecemasan akibat beban mental dari penggunaan ponsel yang berlebihan.
3. Kemampuan otak mengalami penurunan sehingga menyebabkan ketidakmampuan untuk mengambil keputusan serta berfikir kritis.
4. Terlalu menyibukkan diri di dunia Maya sehingga interaksi sosial menjadi minim menyebabkan rasa kesepian dan keterasingan di lingkungan sekitar.
Aliah Singh juga menyatakan minimnya interaksi sosial secara tatap muka dapat menimbulkan perubahan emosi secara signifikan. Penggunaan gadget dalam waktu yang lama akan membuat remaja merasa cemas untuk menghadapi dunia nyata sehingga memilih untuk menutup diri dari lingkungan sekitar.(*/Tika)