CUITANKALTIM.COM – Menangis kerap dicap sebagai simbol kelemahan atau keterpurukan emosional.
Namun di balik stigma yang terlanjur melekat di masyarakat, aktivitas sederhana bernama menangis justru menyimpan segudang manfaat ilmiah bagi kesehatan fisik dan mental.
Dari pelepasan stres hingga meningkatkan empati sosial, air mata ternyata bukan sekadar simbol kesedihan.
Tak hanya ketika dilanda luka hati atau menyaksikan adegan film yang mengharukan, bahkan saat disergap kebahagiaan luar biasa, manusia menangis sebagai bagian dari proses biologis yang kompleks.
Melansir dari Healthy, Rabu 30 Juli 2025, berikut 10 manfaat menangis yang selama ini mungkin luput dari perhatian.
1. Melepaskan Stres dan Ketegangan
Lauren Bylsma, peneliti dari University of Pittsburgh, menjelaskan bahwa menangis membawa tubuh keluar dari kondisi “fight or flight” menuju fase “rest and digest” yang lebih tenang.
Itulah mengapa setelah menangis, seseorang sering merasa lebih lega, karena tubuh kembali ke keadaan seimbang.
2. Memperbaiki Suasana Hati
Sebanyak dua dari tiga orang mengaku merasa lebih baik setelah menangis. Air mata memicu pelepasan endorfin zat kimia otak yang berfungsi sebagai pereda nyeri dan pengangkat suasana hati.
Meski efeknya tak langsung, manfaatnya bisa dirasakan 20 hingga 90 menit setelahnya.
3. Mempererat Hubungan Sosial
Tangisan bukan hanya ungkapan pribadi, tapi juga alat komunikasi emosional yang kuat. Menangis di hadapan orang yang dipercaya dapat memperkuat ikatan dan menumbuhkan rasa saling pengertian.
4. Meningkatkan Empati
Air mata memiliki kekuatan menyentuh hati orang lain. Penelitian menunjukkan bahwa melihat seseorang menangis bisa meredam agresi dan mendorong reaksi empatik. Dalam perspektif evolusi, tangisan juga menjadi sinyal minta tolong yang kuat.
5. Mengeluarkan Racun Emosional
Kimiawan William Frey menemukan bahwa air mata emosional mengandung lebih banyak zat hasil stres dibandingkan air mata iritasi seperti saat mengupas bawang.
Temuan ini memperkuat teori bahwa menangis dapat berfungsi sebagai proses detoksifikasi alami.
6. Menjaga Kesehatan Mata
Air mata menjaga kelembapan dan kebersihan mata. Kandungan enzim seperti lisozim mampu melawan bakteri, melindungi dari infeksi, dan menjaga kejernihan penglihatan. Namun, menangis berlebihan juga bisa menyebabkan iritasi ringan.
7. Membantu Refleksi Emosional
Saat menangis sendirian, seseorang cenderung merenung lebih dalam. Proses ini membantu menyusun ulang emosi dan memahami perasaan yang rumit, sekaligus menjadi bentuk permohonan tak langsung akan pertolongan, baik dari orang lain maupun kekuatan spiritual.
8. Dipengaruhi oleh Hormon
Hormon memegang peran penting dalam kebiasaan menangis. Estrogen membuat perempuan lebih ekspresif terhadap emosi, terutama saat PMS atau setelah melahirkan. Sebaliknya, testosteron pada pria cenderung menekan dorongan untuk menangis.
9. Meningkatkan Kesejahteraan Fisik
Tangisan bukan hanya ekspresi batin, tapi juga reaksi fisik: napas tersengal, detak jantung meningkat, dan keringat bercucuran.
Walau tampak melelahkan, proses ini membantu tubuh melepaskan ketegangan dan perlahan kembali tenang.
10. Tangisan Bahagia Juga Menyembuhkan
Menangis bukan hanya tentang duka. Banyak orang menangis saat dilanda kebahagiaan yang meluap saat melahirkan, pernikahan, atau melihat anaknya berhasil. Tangisan semacam ini menandakan puncak emosi yang membutuhkan pelepasan secara fisik dan psikologis. (*/Wahdi)