BONTANG – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bontang mengimbau masyarakat agar waspada terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan layanan Identitas Kependudukan Digital (IKD).

Belakangan, marak laporan adanya oknum tidak bertanggung jawab yang meminta data pribadi warga dengan dalih membantu proses aktivasi IKD melalui pesan singkat, telepon, maupun WhatsApp.
Kepala Disdukcapil, Budiman, melalui, Kepala Bidang Pengelola Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) dan Pemanfaatan Data Disdukcapil Bontang, Muhammad Thamrin, menegaskan pihaknya tidak pernah meminta aktivasi IKD melalui media komunikasi apa pun.
“Disdukcapil seluruh Indonesia, termasuk di Kota Bontang, tidak pernah meminta aktivasi lewat SMS, telepon, atau WhatsApp,” tegas Thamrin saat ditemui, Selasa (4/11/2025).
Dia menjelaskan, proses aktivasi IKD harus dilakukan secara tatap muka bersama petugas operator Disdukcapil. Hal ini karena sistem aktivasi membutuhkan pemindaian barcode khusus yang hanya bisa diakses oleh petugas resmi.
“Aktivasi IKD tidak bisa dilakukan jarak jauh. Prosesnya harus langsung dengan operator kami agar keamanan data penduduk tetap terjamin,” terangnya.
Menurutnya, langkah tersebut merupakan upaya pencegahan agar data kependudukan masyarakat tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Disdukcapil Bontang pun terus melakukan sosialisasi prosedur aktivasi IKD yang benar kepada masyarakat. Edukasi dilakukan melalui media sosial resmi, kegiatan di sekolah-sekolah saat perekaman data, serta setiap pelayanan langsung di kantor Disdukcapil.
Selain itu, masyarakat diminta untuk selalu memastikan sumber informasi berasal dari kanal resmi pemerintah, seperti situs web atau akun media sosial resmi Disdukcapil Bontang.
“Kalau ada yang mengaku petugas Disdukcapil dan meminta data pribadi lewat telepon, mohon jangan ditanggapi. Segera abaikan dan laporkan kepada petugas kami,” pungkasnya. (*/Lia)

















