SANGATTA – Banjir yang melanda Kecamatan Telen, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), memakan korban jiwa.
Seorang anak berusia sekitar 10 tahun yang masih bersekolah di kelas IV SD ditemukan meninggal dunia.
Peristiwa tragis itu terjadi saat permukiman warga masih terendam air dengan ketinggian mencapai kurang lebih satu meter.
Kondisi tersebut membuat aktivitas masyarakat lumpuh dan menyulitkan proses evakuasi.
Berdasarkan keterangan pihak kecamatan, korban diduga mengalami kecelakaan setelah terjatuh dari rumah panggung milik keluarganya.
Rumah tersebut memiliki ketinggian cukup ekstrem dengan akses tangga yang panjang.
Camat Telen, Petrus Ivung, menegaskan tidak ada unsur tindak kekerasan maupun kejadian mencurigakan dalam peristiwa tersebut.
Menurutnya, korban meninggal akibat benturan keras setelah jatuh dari bagian atas rumah.
“Dari hasil pengecekan, ini murni musibah. Anak itu jatuh dari rumahnya sendiri dan mengalami benturan di kepala. Tidak ada tanda-tanda lain,” ujar Petrus Ivung saat dihubungi, Sabtu (13/12/2025).
Ia menjelaskan, banjir yang menggenangi area sekitar rumah korban memperburuk kondisi setelah kejadian.
Air yang tinggi membuat warga kesulitan untuk segera mengetahui keberadaan korban.
Pada malam kejadian, korban sempat tidak ditemukan. Warga dan keluarga mengira anak tersebut berada di rumah kerabat sehingga tidak langsung dilakukan pencarian.
“Awalnya dikira menginap di tempat saudara. Baru pagi harinya, setelah tidak kunjung terlihat, warga mulai curiga dan melakukan pencarian bersama,” jelasnya.
Pencarian melibatkan warga Desa Long Melah serta masyarakat dari desa sekitar yang sedang berkumpul untuk kegiatan keagamaan. Warga menyisir area sekitar rumah hingga kolong-kolong bangunan.
Korban akhirnya ditemukan di bawah kolong rumah warga, tidak jauh dari lokasi tempat tinggalnya. Saat ditemukan, kondisi korban sudah tidak bernyawa.
Petrus Ivung kembali menegaskan bahwa korban meninggal akibat benturan saat terjatuh dan bukan karena tenggelam akibat banjir.
“Kejadian ini murni kecelakaan. Korban jatuh, mengalami benturan, lalu terendam air. Tidak ada faktor lain,” pungkasnya. (*/Ainun)















