BALI – Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Bali sejak Selasa (9/9/2025) memicu banjir besar dan menelan korban jiwa.
Hingga Rabu (10/9), sembilan orang dilaporkan tewas, enam lainnya masih hilang, dan ratusan warga terdampak.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama sepekan.
Data BNPB mencatat, banjir melanda enam kabupaten/kota di Bali, yakni Denpasar, Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, dan Tabanan. Sebanyak 202 kepala keluarga atau 620 jiwa terdampak.
“Banjir Kota Denpasar dan sekitarnya dini hari tadi hingga siang hari menyebabkan kerusakan bangunan serta menimbulkan korban jiwa maupun materiil,” ungkap Kabid Humas Polda Bali, Kombes Ariasandy. Dilansir dari Detik.com, Kamis 11 September 2025.
Korban Jiwa
Polda Bali merinci korban tewas akibat banjir, yakni empat orang di wilayah Denpasar, satu orang di Badung, dua orang di Jembrana, dan dua orang di Gianyar.
Salah satunya adalah Endang Cafyaning Ayu (42), warga Kerobokan, Badung, yang ditemukan meninggal setelah hanyut terbawa arus Sungai Tukad Yeh Poh.
Ayu sempat terjebak dalam mobil bersama suaminya sebelum arus deras menyeretnya hingga dua kilometer dari lokasi awal.
Di Jembrana, seorang ibu hamil dua bulan bernama Nita Kumalasari (23) juga ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus banjir di Desa Pengambengan.
“Korban meninggal akibat tenggelam, tanpa ada luka-luka,” jelas Direktur RSU Negara, dr Ni Putu Eka Indrawati.
Masih di Jembrana, warga bernama I Komang Oka Sudiastawa (38) tewas diduga akibat tersetrum kabel listrik saat mencoba membuka pagar rumahnya yang tergenang banjir.
Warga yang berusaha menolong turut merasakan aliran listrik sebelum akhirnya jenazah dievakuasi setelah meteran diputus.
Berikut daftar korban tewas akibat banjir berdasarkan data Polda Bali:
Denpasar: Nadira (48), Ni Wayan Lenyot, Rio Saputra (20), Mrs X.
Badung: Endang Cafyaning Ayu (42).
Gianyar: Ni Made Latif (70), Ni Made Rupet (87).
Jembrana: Komang Oka Sudiastawa (38), Nita Kumalasari (23).
Status Tanggap Darurat
BNPB menetapkan status tanggap darurat bencana di Bali selama satu minggu ke depan.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menyebut keputusan itu diambil agar pemerintah pusat dapat membantu penanganan bencana lebih cepat.
“Awalnya akan ditetapkan dua minggu, tetapi karena skala bencananya tidak terlalu besar, akhirnya cukup satu minggu,” ujarnya. (*/Wahdi)
Sumber:Detik.com