Cuitan Kaltim
  • Home
  • Kaltim
    • Balikpapan
    • Berau
    • Bontang
    • Kutai Barat
    • Kutai Kartanegara
    • Kutai Timur
    • Mahakam Ulu
    • Paser
    • Penajam Paser Utara
    • Samarinda
  • Advertorial
    • Pemerintahan
    • Umum
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Olahraga
    • UMKM
  • Visual
    • Opini
    • Video
  • Demokrasi
    • Dinamika
    • Hukum
    • Pemilu
    • Pilkada
    • Politik
  • More
    • Internasional
    • Kesehatan
    • Lifestyle
    • Nasional
    • Pendidikan
No Result
View All Result
Cuitan Kaltim
  • Home
  • Kaltim
    • Balikpapan
    • Berau
    • Bontang
    • Kutai Barat
    • Kutai Kartanegara
    • Kutai Timur
    • Mahakam Ulu
    • Paser
    • Penajam Paser Utara
    • Samarinda
  • Advertorial
    • Pemerintahan
    • Umum
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Olahraga
    • UMKM
  • Visual
    • Opini
    • Video
  • Demokrasi
    • Dinamika
    • Hukum
    • Pemilu
    • Pilkada
    • Politik
  • More
    • Internasional
    • Kesehatan
    • Lifestyle
    • Nasional
    • Pendidikan
No Result
View All Result
Cuitan Kaltim
Home Opini

Hiburan Malam vs Rumah Adat : Saatnya Bontang Menentukan Arah

by Redaksi Cuitan Kaltim
September 8, 2025
in Opini, Umum
0
Penulis: Angelita (Mahasiswi Kota Bontang)

Penulis: Angelita (Mahasiswi Kota Bontang). (Ist)

24
SHARES
56
VIEWS
Share on Facebook

OPINI – Di tengah geliat industrinya, Kota Bontang masih menyimpan paradoks besar. Di satu sisi, Bontang sering dielu-elukan sebagai miniatur Indonesia karena keberagaman suku dan budayanya.

Namun, jika kita jujur, keberagaman ini belum benar-benar dikelola secara serius. Bontang punya banyak suku, tapi tidak punya ruang representasi budaya yang bisa menjadi pengikat identitas bersama.

Coba bandingkan dengan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta atau kampung adat di Toraja.

Mereka berhasil menjadikan rumah adat sebagai pusat edukasi sekaligus destinasi wisata. Sementara Bontang, yang punya potensi lebih karena keberagaman warganya, justru belum menyediakan ruang serupa.

Akibatnya, generasi muda lebih akrab dengan pusat hiburan malam ketimbang ruang edukasi budaya.

Di sinilah seharusnya pemerintah Kota Bontang mengambil langkah berani. Lokasi yang tepat untuk itu adalah Prakla di Berbas Ujung bisa menjadi titik balik.

Selama ini, Prakla dikenal sebagai kawasan hiburan malam yang erat dengan miras dan aktivitas yang bertolak belakang dengan slogan kota Taman : Tertib, Agamis, Mandiri, Aman, Nyaman.

Alih fungsi Prakla menjadi kompleks rumah adat Nusantara akan memberi identitas baru bagi Bontang sebagai destinasi wisata edukatif yang bisa mendatangkan kebanggaan sekaligus pemasukan bagi kota.

Bayangkan jika di kawasan itu berdiri rumah-rumah adat Sumatra, Jawa, Sulawesi, hingga Papua. Masing-masing menampilkan sejarah, tokoh, senjata tradisional, tarian, hingga kuliner khas.

Warga yang rindu kampung halaman cukup datang ke rumah adat sukunya tanpa harus jauh pulang, sementara bagi pelajar dan mahasiswa, rumah adat bisa menjadi laboratorium budaya yang memperkaya khazanah.

Tidak hanya itu, wisatawan dari luar kota tentu akan tertarik. Mereka tidak hanya datang untuk industri Bontang, tapi juga untuk mengenal budaya Nusantara yang terwakili di sini.

Hal ini otomatis akan menggerakkan ekonomi kreatif dan UMKM lokal, mulai dari kuliner khas hingga kerajinan tangan.

Apalagi, dengan APBD Kota Bontang yang mencapai Rp3,17 triliun pada tahun ini, sangat tidak berlebihan jika sebagian dialokasikan untuk mewujudkan rumah adat sebagai ikon baru kota.

Anggaran sebesar itu seharusnya tidak hanya habis untuk belanja rutin, tetapi juga untuk menghadirkan proyek monumental yang meninggalkan jejak sejarah dan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

Dengan komitmen politik yang jelas, pembangunan kompleks rumah adat bukanlah hal mustahil, justru sangat realistis.

Bagi Bontang, pembangunan rumah adat bukan sekadar proyek fisik, melainkan investasi jangka panjang, memperkuat persatuan, mencerdaskan generasi, sekaligus menjadikan kota ini tujuan wisata budaya.

Jika hanya mengandalkan industri besar atau membiarkan hiburan malam berkembang, identitas Bontang akan rapuh. Tetapi dengan rumah adat, Bontang benar-benar akan hidup sebagai miniatur Indonesia, bukan sekadar slogan kosong.

Sebagai generasi muda, saya yakin perubahan ini bukanlah mimpi. Yang dibutuhkan hanyalah keberanian politik dan komitmen nyata dari pemerintah kota.

Jika daerah lain bisa menjadikan budaya sebagai kebanggaan, maka Bontang pun mampu berdiri tegak, berbenah, dan membuktikan bahwa keberagaman adalah kekuatan, bukan sekadar statistik.

Mari wujudkan Bontang sebagai kota industri yang cerdas sekaligus kota budaya yang membanggakan Nusantara. (***)

Penulis: Angelita (Mahasiswi Kota Bontang)

Tags: AngelitaBontangHiburan MalamOpiniPraklaRumah Adat
Share10Send

Related Posts

Penulis: Arif Maldini (Kader HmI Kota Bontang)

Paradoks Kebijakan Publik di Kota Bontang : Antara Harapan dan Kenyataan

by Redaksi Cuitan Kaltim
September 8, 2025
0
88

OPINI - Pembangunan Kota Bontang, yang selama ini dikenal dengan pesatnya pertumbuhan infrastruktur dan sektor industri, kini berada di persimpangan...

Karnaval Kemerdekaan di Loktuan Bontang sukses digelar

Karnaval Kemerdekaan Loktuan Bontang Tetap Meriah Meski Diguyur Hujan Bersama Pupuk Kaltim

by Redaksi Cuitan Kaltim
September 7, 2025
0
41

BONTANG - Karnaval Kemerdekaan di Kelurahan Loktuan sukses digelar pada Minggu (7/9/2025), meski sempat diguyur hujan deras. Sebanyak 35 peserta...

Konferensi pers Kepala Kejari Bontang, Pilipus Siahaan

Dugaan Korupsi Bimtek di Dishub Bontang, Kejari Selidiki Anggaran Rp 2,5 Miliar

by Redaksi Cuitan Kaltim
September 3, 2025
0
73

BONTANG - Kejaksaan Negeri (Kejari) Bontang tengah menyelidiki dugaan penyimpangan dana dalam kegiatan bimbingan teknis (bimtek). Bimtek ini digelar Dinas...

Next Post
Penulis: Arif Maldini (Kader HmI Kota Bontang)

Paradoks Kebijakan Publik di Kota Bontang : Antara Harapan dan Kenyataan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Tahanan di Lapas Bontang Meninggal, Diduga Akibat Penganiayaan (Ist)

Tragedi di Lapas Bontang: Tahanan Meninggal, Penganiayaan Diduga

Maret 11, 2025
Konfirensi pers orang tua korban di dampingi kuasa hukum (Ist)

Fakta Kematian Tahanan Lapas, Ini Keterangan Kuasa Hukum Korban

Maret 13, 2025
Ketua PHM Udin Mulyono saat ditemui awak media

PHM Laporkan Salah Satu RT di Bontang Terkait Dugaan Politik Uang

November 8, 2024
Ilustrasi panen padi

Kaltim Siap Jadi Lumbung Pangan Nasional, Garap 13.973 Hektare Lahan Rawa

Juni 14, 2025
Penguyuban Ikabido Bontang NTB Tampilkan Busana Rimpu di Bontang City Carnaval

Penguyuban Ikabido Bontang NTB, Tampilkan Busana Rimpu di Bontang City Carnaval

2
Belajar Menulis Feature dari Pramoedya Ananta Toer dan Mahbub Djunaidi (Penulis Wahdi)

Belajar Menulis Feature dari Pramoedya Ananta Toer dan Mahbub Djunaidi

2
Najirah saat ditemui wartawan

Kinerja Perumda AUJ dan PT LBB Tidak Maksimal, Ini Kata Najirah

1
Proyek Jalan di Semangko - Kersik dengan Anggaran Rp36 M dari APBD Provinsi Kaltim 2025 Dibongkar, Usai Viral Dugaan Campuran Air Asin

Proyek Jalan di Semangko – Kersik dengan Anggaran Rp36 M dari APBD Provinsi Kaltim 2025 Dibongkar, Usai Viral Dugaan Campuran Air Asin

1
Penulis: Arif Maldini (Kader HmI Kota Bontang)

Paradoks Kebijakan Publik di Kota Bontang : Antara Harapan dan Kenyataan

September 8, 2025
Penulis: Angelita (Mahasiswi Kota Bontang)

Hiburan Malam vs Rumah Adat : Saatnya Bontang Menentukan Arah

September 8, 2025
Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam bersama rombongan Komisi C melakukan Sidak di proyek drainase Jalan HM Ardan, Satimpo, Bontang Selatan

Mayoritas Pekerja Proyek Drainase di Satimpo Bukan Warga Lokal, Ketua DPRD Bontang: Perhatikan Perda

September 8, 2025
Jalan Hampir Putus, Gubernur Kaltim Geram Saat Tinjau Jalur Sangatta-Bengalon

Jalan Hampir Putus, Gubernur Kaltim Geram Saat Tinjau Jalur Sangatta-Bengalon

September 7, 2025

Popular News

  • Konferensi Pers keluarga ahli waris terkait sangketa tanah

    Mediasi Sengketa Lahan di Bontang Barat Memanas, Warga Tuntut Keadilan

    95 shares
    Share 38 Tweet 24
  • Ahli Waris Pasang Spanduk Larangan di Lahan Proyek Turap Rp76 Miliar di Botang

    95 shares
    Share 38 Tweet 24
  • Polres Bontang Ungkap Peredaran Narkoba, Amankan Barang Bukti 14,59 Gram

    40 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Paradoks Kebijakan Publik di Kota Bontang : Antara Harapan dan Kenyataan

    38 shares
    Share 15 Tweet 10
  • Begini Hasil Mediasi Sengketa Lahan Proyek Turap di Kanaan Bontang

    37 shares
    Share 15 Tweet 9

Cuitan Kaltim

Cuitan Kaltim

KALTIM

SAMARINDA
BALIKPAPAN
BONTANG
KUKAR
KUTIM
KUBAR
MAHULU
PASER
PPU
BERAU

 

ADVERTORIAL

PEMERINTAHAN
CORPORATE
UMUM

EKONOMI

BISNIS
FINANCIAL
UMKM

DEMOKRASI

POLITIK
HUKUM
PEMILU
PILKADA
DINAMIKA

MORE

INTERNASIONAL
NASIONAL
LIFESTYLE
KESEHATAN
PENDIDIKAN

VISUAL

VIDEO
INFOGRAFIK

INFO

TENTANG KAMI
REDAKSI
INFO IKLAN
PEDOMAN MEDIA SIBER
SOP PERLINDUNGAN WARTAWAN
KODE PERILAKU PERUSAHAAN PERS
PEDOMAN PEMBERITAAN RAMAH ANAK

© 2024, Cuitankaltim.com
Developed by Vision Web Development, Bontang

No Result
View All Result
  • Home
  • Kaltim
    • Balikpapan
    • Berau
    • Bontang
    • Kutai Barat
    • Kutai Kartanegara
    • Kutai Timur
    • Mahakam Ulu
    • Paser
    • Penajam Paser Utara
    • Samarinda
  • Advertorial
    • Pemerintahan
    • Umum
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Olahraga
    • UMKM
  • Visual
    • Opini
    • Video
  • Demokrasi
    • Dinamika
    • Hukum
    • Pemilu
    • Pilkada
    • Politik
  • More
    • Internasional
    • Kesehatan
    • Lifestyle
    • Nasional
    • Pendidikan

© 2024, Cuitankaltim.com
Developed by Visi Media Teknologi, Bontang