BONTANG – Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, memimpin tim satgas untuk melakukan identifikasi dan intervensi terhadap warga yang masuk dalam kategori miskin ekstrem.
Saat ini, terdapat 106 jiwa dari 30 KK yang teridentifikasi sebagai miskin ekstrem, menurun dari 147 jiwa dari 40 KK sebelumnya.
Neni menekankan pentingnya peran Lurah dan Ketua RT dalam mengidentifikasi dan membantu warga yang membutuhkan.
“Lurah dan Ketua RT harus hadir ditengah-tengah masyarakat untuk mengetahui warganya yang membutuhkan bantuan,” tegasnya, Selasa 18 Maret 2025.
Pemkot Bontang juga melakukan intervensi melalui program bedah rumah, dengan memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta kepada warga yang membutuhkan.
Selain itu, Pemkot juga bekerja sama dengan Baznas Kota Bontang untuk melakukan distribusi zakat, dengan memberikan bantuan sebesar Rp 1 juta per bulan kepada keluarga miskin ekstrem.
Upaya pengentasan kemiskinan ekstrem ini merupakan bagian dari 17 program prioritas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang yang dikejar dalam 100 hari kerja.
Dengan upaya ini, diharapkan kualitas hidup masyarakat Bontang dapat meningkat dan kemiskinan ekstrem dapat diatasi. (***)