JAKARTA – Olahraga lari saat ini menjadi trend di Indonesia terutama di kalangan anak muda.
Lari sering di pilih sebagai olahraga yang menyehatkan dan mudah di lakukan.
Namun, tidak sedikit ditemukan kasus kematian mendadak yang terjadi pada seseorang yang sedang berlari.
Berdasarkan penjelasan dr. Makhyan Jibril Al Farabi, Sp.JP, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, kondisi ini terjadi akibat gangguan tersembunyi pada sistem listrik jantung maupun pembuluh darah yang tidak terdiagnosis sebelumnya.
Risiko ini meningkat saat tubuh dipaksa bekerja keras tanpa pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.
Menurut Laporan Kompas.Com dikutip, Kamis (17/7/2025). Kasus-kasus seperti ini bisa dialami oleh orang yang tampaknya sehat dan tidak memiliki gejala sebelumnya. Kadang-kadang bisa saja ada gangguan irama jantung yang berat dan muncul tiba-tiba saat beraktivitas,” ujar dr. Jibril.
Serangan jantung mendadak saat melakukan olahraga lari, tidak hanya di alami oleh orang lanjut usia, namun dapat di alami oleh kalangan Muda yang menderita penyakit jantung bawaan serta kelainan genetika pada otot dan kelistrikan jantung.
Pada kondisi seperti ini, Seseorang mungkin tampak bugar dan sehat, rutin berolah dan tidak menunjukkan tanda-tanda gangguan kesehatan sebelumnya. Olehnya itu gejala awal sangat samar dan bahkan tidak terasa sama sekali.
Serangan jantung mendadak tidak selalu karena penyumbatan arteri. Kelainan irama jantung seperti fibrilasi ventrikel dapat menyebabkan jantung berhenti secara mendadak, bahkan tanpa adanya keluhan yang terasa sebelumnya.
Sebelum melakukan aktivitas fisik yang intens seperti lari, perlu melakukan pemeriksaan medis guna meminimalisir risiko yang membahayakan.
Pemeriksaan jantung sederhana dapat membantu mendeteksi kondisi tertentu yang berisiko saat melakukan olahraga Lari. Meskipun tidak secara menyeluruh hal ini penting di lakukan untuk mendeteksi potensi bahaya tang tersembunyi.(*/T)