JAKARTA – Kota Bontang meraih penghargaan tertinggi dalam kategori Penataan Ruang dan Infrastruktur pada ajang UI GreenCityMetric 2025, sekaligus menempati peringkat ke-14 nasional sebagai salah satu kota paling berkelanjutan di Indonesia.
Penghargaan ini diserahkan dalam acara penganugerahan di Kota Madiun, Kamis (2/10/2025) dan diterima oleh Sony Suwito Adicahyono, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Bontang, mewakili Wali Kota.
Dalam keterangannya, Sony menegaskan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari keterlibatan berbagai pihak. Ia menilai bahwa keberhasilan Bontang adalah hasil dari kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.
Menurutnya, kerja sama tersebut menjadi kunci transformasi Bontang menuju kota yang lebih hijau dan berkelanjutan.
“Ini semua kerja sama kita semua untuk menjadi bontang lebih baik kedepanya,” katanya, Jumaat, 3 Oktober 2025.
Ia juga menyoroti bagaimana Bontang, sebagai kota industri berbasis migas dan kondensat, mampu membuktikan bahwa pertumbuhan ekonomi bisa berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan.
Perencanaan ruang yang matang serta komitmen terhadap pembangunan hijau dinilai menjadi faktor penting dalam menjaga keseimbangan antara industri, jasa, dan lingkungan.
Pemerintah Kota Bontang juga menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi masyarakat dalam menjaga kebersihan, mengelola sampah secara mandiri, dan mendukung kebijakan berwawasan lingkungan.
Lebih lanjut, penghargaan ini dianggap sebagai bentuk pengakuan atas upaya bersama seluruh elemen kota dan menjadi dorongan untuk terus menjadikan prinsip berkelanjutan sebagai fondasi utama pembangunan daerah.
Diketahui, UI GreenCityMetric sendiri menilai kota/kabupaten berdasarkan enam kategori utama, yakni:
1. Penataan Ruang dan Infrastruktur (SI)
2. Energi dan Perubahan Iklim (EC)
3. Pengelolaan Sampah dan Limbah (WS)
4. Pengelolaan Air (WR)
5. Akses dan Mobilitas (TR)
6. Tata Pamong (GV)
Penilaian dilakukan secara objektif dan komprehensif guna mendorong kota-kota di Indonesia untuk terus bertransformasi menjadi wilayah yang lebih berkelanjutan. (*/Red)