SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur terus memperluas pembinaan sektor pertanian dengan memastikan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) hadir di seluruh desa yang memiliki kegiatan budidaya.
Langkah ini dinilai penting untuk memperkuat peran kelompok tani sebagai ujung tombak produksi pangan daerah.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Kutai Timur, Dyah Ratnamingrum, menyampaikan pemerataan penyuluh kini sudah berjalan.
Dia menegaskan bahwa seluruh desa dengan aktivitas pertanian telah mendapatkan pendamping.
“Penyuluh kita sudah tersebar di setiap desa yang memiliki kelompok tani, jadi seluruh kelompok mendapat perhatian langsung dari PPL,” ujarnya belum lama ini.
Setiap penyuluh memiliki kelompok binaan yang menjadi tanggung jawabnya. Dengan pola ini, PPL diminta memahami kondisi lapangan dan kebutuhan para petani secara spesifik.
Dyah menambahkan bahwa terdapat batas jumlah kelompok agar kualitas pendampingan tetap terjaga.
“Satu PPL biasanya membina minimal satu kelompok, dan maksimal delapan. Itu batas yang kami anggap masih ideal,” jelasnya.
Kehadiran PPL bukan hanya untuk menyampaikan informasi program pemerintah.
Mereka juga berperan membantu petani mengadopsi teknologi pertanian, mengatasi gangguan hama, hingga membuka akses pasar yang lebih luas.
Pendampingan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan memperkuat kemandirian kelompok tani.
Melalui pemerataan PPL di seluruh desa, DTPHP Kutai Timur menargetkan pembangunan sektor pertanian yang lebih terarah dan berkelanjutan.
“Kita berharap kelompok tani semakin siap menghadapi tantangan di lapangan dan mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya,” pungkasnya. (ADV)


















