SAMARINDA – Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah, mendukung rencana distribusi air dari Sungai Mahakam ke Bontang.
Ia menilai ini bisa jadi solusi atas krisis air bersih di Bontang.
Namun, ia meminta kajian mendalam dilakukan lebih dulu.
Menurutnya, rencana ini harus efisien dan layak secara teknis. Anggaran juga harus dihitung secara cermat.
“Kalau ini untuk jangka panjang, tentu harus kita dukung,” ujarnya, Kamis (12/6/25).
“Tapi efisiensinya harus dikaji. Biaya dan kebutuhan masyarakat juga harus diperhatikan,” tambahnya.
Syarifatul mengingatkan soal peran PDAM atau Perusda. Badan usaha daerah harus dilibatkan dalam pengelolaan air.
Mereka tak hanya memberi layanan publik, tapi juga punya tujuan usaha. Ia juga menyoroti infrastruktur pendukung.
Distribusi air harus ditunjang pipa dan fasilitas pengolahan yang memadai. Jangkauan air harus merata ke seluruh warga.
Syarifatul tak hanya bicara soal teknis. Ia juga menyinggung dampak sosial dari ketersediaan air bersih.
Menurutnya, air bersih punya kaitan erat dengan kesehatan. Ia mencontohkan masalah stunting. Kekurangan air bisa memperburuk kondisi anak-anak.
“Ini bukan soal kenyamanan, tapi menyangkut masa depan anak-anak,” katanya.
Air bersih, kata dia, penting bagi pembangunan SDM.
Tanpa air, kualitas hidup masyarakat bisa terhambat. Ia menilai ini bukan sekadar proyek biasa. Ini adalah fondasi untuk masa depan daerah.
“Kalau kita ingin generasi unggul, air bersih harus jadi prioritas,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah serius menangani persoalan ini. Syarifatul menegaskan, air bersih bukan hanya soal infrastruktur.
Tapi juga soal kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan.
“Ini langkah penting untuk masa depan Bontang dan Kalimantan Timur,” tutupnya. (***)