BONTANG – Warga RT 01, Kelurahan Kanaan, memprotes aktivitas Tambang Galian C yang diduga merugikan.
Warga sempat beradu argumen dengan pekerja dan penanggung jawab tambang.
Rosita, salah satu warga, mengeluhkan kondisi jalan di depan rumahnya yang penuh debu.
Dirinya menyebut pondasi rumahnya rusak akibat tanah jalan terkikis lalu-lalang truk.
“Awalnya tanah lebih tinggi dari pondasi rumah. Karena sering dikeruk, pondasinya jadi retak,” kata Rosita.

Akbar, warga lainnya, mengatakan tambang itu berdampak pada usaha ayam miliknya.
Dia juga mengalami banjir akibat aktivitas tambang.
“Kalau hujan, rumah saya kebanjiran. Kalau kemarau, debunya luar biasa,” ujarnya.
Akbar juga memiliki usaha bahan bangunan. Ia khawatir barangnya rusak jika terus terkena air.
Keluhan warga, kata Akbar, sudah disampaikan ke RT. Tapi, belum ada kejelasan.
“Dulu katanya dilarang, sekarang kok dibiarkan,” tambahnya.
Namun, Baim, warga lainnya, membela aktivitas tambang. Ia mengklaim jalan dan tanah itu milik pamannya, Ayub.
“Jalan itu sudah ada sebelum Rosita bangun rumah. Ini tanah kami, dan tambang juga sering bantu perbaikan jalan dan saluran air,” ucap Baim.
Ramli, penanggung jawab tambang, mengatakan jalan yang rusak sudah ditimbun.
“Saya hanya bertugas di sini. Pemilik tambang sebenarnya bernama Ical,” katanya.
Warga dan pihak tambang sempat dijadwalkan bertemu di Polsek Bontang Barat pada Jumat (10/10/2025) pukul 09.00 WITA. Namun, pertemuan batal digelar.
Warga yang kesal sempat menghentikan truk pengangkut tanah. Situasi memanas. Adu mulut tak terhindarkan.
Andi, warga lainnya, juga mengalami kerugian. Usaha ikan air tawarnya terdampak banjir.
“20 kolam saya tertimbun lumpur. Ikan-ikan mati semua,” katanya.
Mansur, warga lain, mengaku sudah bosan menyampaikan keluhan.
“Setiap hari kena debu. Sudah saya laporkan semua. Silakan artikan sendiri,” keluhnya.
Simon, warga yang tinggal 100 meter dari lokasi tambang, juga mengeluhkan hal serupa.
“Kalau tidak kemarau ya banjir. Sekarang jalan mulai terkikis,” katanya.
Dengan situasi yang panas itu, Kapolsek Bontang Barat, Iptu Hadi Esmoyo, mendatangi lokasi dan menegaskan jika tambang merugikan warga, maka harus ditutup.
“Kalau terbukti merugikan, tambang akan kami tutup,” tegasnya. (*/Ayb)